Waktu Berbuka Puasa, Bagi-bagi Bubur di Masjid Raya Medan Sudah Sejak Tahun 1909

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Tradisi bagi-bagi bubur gratis di Masjid Raya Medan ternyata sudah berlangsung lama.

Ada yang mengatakan kalau tradisi itu sudah ada sejak tahun 1909. Saat itu kesultanan Deli dipimpin Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alam Syah.
‎
“Iyah benar. Sudah dari zaman sultan. Dulu bubur ini santapan para raja,” kata Hamdan, juru masak bubur sup di Masjid Raya Al Mashun Medan, Minggu (28/5/2017).

Ternyata ada dua jenis bubur yang menjadi andalan khas Melayu. Yakni Bubur Sup dan Bubur Pedas. Keduanya dulu dibagikan secara gratis saat bulan Ramadan.

Namun mulai tahun 1960 hanya bubur sup yang dibagikan. Meski begitu masyarakat terkadang masih keliru dengan menganggap bubur sup adalah bubur pedas.

Padahal, ada perbedaan yang cukup kentara antara keduanya. Untuk bubur pedas biasanya disantap dengan anyang, yaitu sayur pakis dan toge yang diolah sedemikian rupa dengan cabai, udang kering, kelapa kukur goreng dan asam jeruk.

Sedangkan bubur sup berbahan dasar beras, daging dan sayuran. Ditambah rempah-rempah sebagai bumbu masaknya.

“Sekarang bahan pembuatan bubur pedas sulit didapatkan. Yang bisa memasak juga sangat terbatas orangnya,” pungkasnya.

Untuk masyarakat yang mau menikmati bubur sup, cukup datang ke Masjid Raya Medan saat ramadan. Disana bubur sup dibagikan gratis untuk hidangan berbuka puasa (takjil). Berita Medan, Yogoy

- Advertisement -

Berita Terkini