Labuhanbatu, Harus Punya Identitas Budaya Melayu

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Labuhanbatu – Kegiatan Diskusi Budaya Melayu yang diselenggarakan oleh Lembaga Budaya Melayu (LBM) Tuah Deli Kabupaten Labuhanbatu, Sabtu, (09/11/2019) bertempat di Gedung KNPI Labuhanbatu, Jalan SM. Raja, Rantauprapat.

Bekerjasama dengan HIPMI Labuhanbatu dan GRANAT Labuhanbatu kegiatan Diskusi ini dibarengi dengan pemutaran film kepahlawanan Hang Tuah serta penampilan orkes Melayu.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan diskusi ini adalah Raja Muhammad Azwin (Budayawan Melayu), Ade Parlaungan Nasution (Rektor ULB, Akademisi), dan Hamzah Syakbani Nasution (Ketua DPD KNPI Labuhanbatu) dengan moderator Mizwar Tanjung.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat mulai dari tokoh adat, tokoh pemuda, Mahasiswa dan masyarakat umum lainnya yang begitu antusias mengikuti acara tersebut.

Ade Parlaungan Nasution dalam paparannya menyarankan agar Pemkab Labuhanbatu segera menetapkan identitas budayanya dengan dasar kebudayaan Melayu sebagai identitas Kabupaten Labuhanbatu. Menurut Ade, menjelaskan penetapan Identitas kebudayaan daerah merupakan tugas wajib Daerah.

“Sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang undang No. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan dipertegas lagi dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Dan Strategi Kebudayaan, penetapan idenditas budaya daerah menjadi tugas wajib suatu daerah,” jelas Ade.

Lebih lanjut Ade meminta berbagai elemen untuk berkolaborasi mendukung budaya Melayu menjadi Identitas daerah Labuhanbatu.

“Berbagai elemen masyarakat saya minta untuk berkolaborasi merumuskan dan mengajukan ke Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu agar ditetapkannya budaya Melayu memiliki dasar hukum dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) yang secara filosofi menjadi landasan dan pandangan hidup masyarakat Kabupaten Labuhanbatu,” lanjut Ade.

Protokoler seperti bentuk bangunan yang berarsitekkan budaya Melayu, pengunaan baju Melayu, pengajaran muatan lokal aksara Arab Melayu pada murid sekolah dasar dan tari persembahan dalam setiap acara resmi dan yang paling penting adalah etos kerja berdasarkan budaya melayu yang menuntuk kesetiaan, ulet, tekun, kejujuran, ksatria dan toleransi harus membudaya di Labuhanbatu,” tutup Ade. Berita Labuhanbatu, red

- Advertisement -

Berita Terkini