Tolak Jadi Narasumber Diskusi Publik BEM SI, Kadis Kesehatan Sumut: Judulnya Gak Cocok dengan Pemikiran

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Sumut Ismail Lubis pernah diminta Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menjadi narasumber dalam Diskusi Publik. Namun Diskusi Publik itu ditolak.

“Chalil Gibran nelpon-nelpon mau minta narasumber, abang judulnya gak pas abang rasa, abang kan birokasi, mana pula cocok judulnya, awak alumni HMI, mana pula cocok judulnya gitu,” kata Ismail Lubis saat dimintai konfirmasi mudanews.com yang mengaku berada di Tapteng beberapa waktu lalu.

Judul yang diberikan BEM SI dinilai tidak cocok dengan pemikirannya. “Pernah minta, abang mungkin gak bisa, karena judulnya gak cocok dengan pemikiran abang,” kata Ismail Lubis sambil mengucapkan Yakin Usaha Sampai.

Sebelumnya diberitakan, Chalil Gibran, selaku Koordinator Daerah Sumatera Utara Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (Koorda BEM SI) mengatakan salah satu hal yang dilakukan Pemprov Sumut adalah membeli Medan Club. Selain minimnya kebijakan tersebut pada peningkatan kualitas masyarakat, hal tersebut juga akan menggelontorkan dana yang cukup besar.

​”Di samping itu, ada pula proses hibah rumah sakit yang akan dilakukan Pemprov Sumut kepada Pemkab Batubara yang dirasa tidak jelas maksud dan tujuan serta urgensinya,” ujarnya dalam pers rilisnya kepada mudanews.com, Senin (26/09/2022).

​Yang menjadi persoalan besar dari kedua hal tersebut, lanjutnya, adalah tentang betapa angkuhnya pejabat pemerintahan Pemprov Sumut untuk menjelaskan pengambilan kebijakan tersebut.

​Lanjut, ia menyampaikan, dalam rangka mewujudkan political will di tengah-tengah masyarakat, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia mengambil langkah untuk melakukan diskusi public terbuka yang melibatkan mahasiswa dan elemen masyarakat untuk mengupas tuntas kebijakan tersebut.

“Namun, pihak Pemprov Sumut enggan untuk turut berhadir dan menjelaskan seterang-terangnya alasan pengambilan kebijakan tersebut,” ujarnya.

“​Terlebih lagi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, bapak dr. IS, ketika disambangi ke kantornya untuk meminta menjadi narasumber di kegiatan tersebut, beliau malah menolak dan meminta agar pembahasan yang berkenaan dengan Dinas Kesehatan ditiadakan saja dengan dalih ada sesuatu yang walaupun kita tahu itu salah, tetapi tidak boleh kita buka. Demi keamanan Sumatera Utara,” jelasnya.

​Kata Gibran, kalimat tersebut tentu menimbulkan kecurigaan bagi kawan-kawan mahasiswa. Maka dari itu, ia menyatakan keprihatinannya terhadap keangkuhan pejabat pemerintahan tersebut.

​Gibran mengatakan bahwa hanya ketika ada bangkai maka seseorang berusaha menutup-nutupi sesuatu. “Sebagai pejabat pemerintahan yang digaji oleh rakyat, Kepala Dinas Kesehatan harus pulalah bekerja untuk rakyat, bukan malah untuk diri sendiri atau sekelompok orang saja,” tegasnya.

“Kami meminta ketegasan Gubernur Sumatera Utara, bapak Edy Rahmayadi untuk mencopot Kepala Dinas Kesehatan karena telah mencederai misi Pemprov Sumut di poin ke-2 tentang pemerintahan yang bersih dan dicintai, dan memiliki tata kelola politik yang beretika,” pungkas Gibran. (Arda)

- Advertisement -

Berita Terkini