Ketua KOHATI Terpilih Cabang Madina Angkat Bicara soal Maraknya Kekerasan Seksual

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Mandailing Natal – Formatur/Ketua Korps HMI Wati (KOHATI) Terpilih Cabang Mandailing Natal (Madina), Siti Hawa mengecam maraknya kasus kekerasan seksual terutama terhadap anak di bawah umur, khususnya yang terjadi di Madina.

Siti Hawa menyayangkan Anak-anak yang seharusnya sebagai regenerasi yang membawa perubahan umat dan bangsa, malah dihancurkan masa depannya. Bahkan banyak pelaku tindakan kekerasan seksual adalah keluarga korban.

“Keluarga yang seyogyanga adalah rumah perlindungan terhadap perempuan dan anak, malah menjadi sasaran kekerasan seksual. Ini sangat membuat kami geram dari Korps HMI Wati terutama dari HMI Cabang Mandailing Natal, kami sangat mengutuk maraknya kekerasan seksual yang terjadi baik di tingkat nasional dan terutama di daerah kabupaten Mandailing Natal,” kata Hawa dalam keterangannya kepada mudanews.com, Rabu (2/2/2021).

“Kasus kekerasan seksual semakin lama semakin marak, terutama di daerah yang menjunjung tinggi nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan, seperti Mandailing Natal. Tidak ada ketegasan dalam peraturan saat ini, baik dari daerah maupun nasional yang benar-benar melindungi perempuan. Seharusnya pemerintah harus sangat memperhatikan masalah tersebut, dengan sangat serius. Karena ini menyangkut masa depan manusia,” ujar Siti Hawa.

“Kami juga meminta kepada masyarakat terutama orang tua, harus lebih memberikan edukasi dan pendidikan terhadap anak, dalam rangka mencegah hal-hal yang tidak dinginkan dapat terjadi, terutama menyangkut masa depan anak,” tambahnya.

Ia mengingatkan orang tua juga harus sering berkomunikasi terhadap anak. Umumnya, para korban akan tutup mulut, hingga waktu yang cukup lama, karena biasanya ancaman-ancaman pelaku terhadap korban, inilah yang menjadi sumber ketakutan korban. Harus ada edukasi dan pendidikan sejak dini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

“Kami juga berharap, pelaku kejahatan seksual. Harus dihukum seberat-beratnya atas tindakan keji terhadap korban,” ucapnya.

Selain meminta hukuman seberat-beratnya terhadap pelaku, ia juga meminta kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus membantu menghilangkan trauma terhadap korban kekerasan seksual.

“Maraknya kekerasan seksual di seluruh Indonesia, bahkan di Mandailing Natal, sangat mengiris hati kami kaum perempuan. Seluruh elemen harus betul-betul memperhatikan hal ini. Stop Kekerasan Seksual,” pungkasnya. (red)

 

- Advertisement -

Berita Terkini