Baru 5 Hari Diperbaiki, Jalan Proklamasi Stabat Berlubang Kembali

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Langkat – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat baru 5 hari memperbaiki Jalan Proklamasi Kelurahan Kwala Bingai Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Sumatera Utara yang berlubang menggunakan pasir dan batu (Sirtu). Namun sangat disayangkan, jalan itu berlubang kembali.

Pantauan mudanews.com, Senin (2/8/2021), becak motor (Betor), pengendara sepeda motor dan mobil selalu berhati-hati melewati jalan rusak tersebut.

Salah seorang warga Langkat yang enggan disebutkan namanya sangat menyayangkan jalan aspal hot mix ditimbun Sirtu, karena tidak akan lengket. “Kapan lengketnya, Sirtunya pun hilang kalau ada hujan, kalau jalan kampung/pengerasan bisalah,” katanya kepada mudanews.com.

Sebelumnya, dilihat mudanews.com dalam foto, tampak pekerja menimbun jalan memanfaatkan kereta sorong dan cangkul. Sirtunya dibawa menggunakan mobil colt diesel.

“Tadi pagi sudah ditutup sementara,” kata Plt Kadis PUPR Langkat H. Sujarno S.Sos., MSi kepada mudanews.com, Kamis (29/7/2021).

Sebenarnya, untuk memperbaiki Jalan Proklamasi yang berlubang dan rusak pihak PT HKI, namun menunggu HKI terlalu lama. “Nunggu dari HKI lama kali,” kata Sujarno.

Sementara Rangga, salah seorang warga Langkat menyayangkan Jalan Proklamasi tersebut belum diperbaiki. Ia menegaskan Pemkab Langkat tidak perlu memberikan beban ke PT HKI.

“Seharusnya Pemerintah Daerah (Pemda) tidak sepenuhnya melepas tanggungan ke HKI,” tegas Rangga.

HKI itu, sambungnya, menjalankan program pemerintah pusat untuk pembangunan insfrastruktur demi Indonesia Maju.

“HKI ada juga menjalankan rencana pembangunan dari pusat, harusnya pemerintah tidak membebankan penuh kepada HKI,” ujarnya.

Dari segi kualitas jalan harus diperhatikan juga. “Dari segi tekstur pembuatan jalan juga perlu diperhatikan tingkat ketahanannya,” ungkapnya.

Lanjut Rangga, dengan membebankan kesalahan ke HKI sepenuhnya terkesan pemerintah daerah dinilai seakan kurang mendukung secara kuantitas. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini