Polemik Pemusnahan Babi, PGK: Ini Soal Ekonomi Masyarakat, Bukan Agama

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Sumatera Utara (Sumut) menilai polemik soal pemusnahan babi ini bukan karena Agama, melainkan persoalan ekonomi masyarakat. Untuk itu, PGK meminta agar soal gerakan #savebabi tidak digiring karena adanya pertentangan agama.

“Inikan persoalan ekonomi masyarakat, soal adanya babi mati karena hog cholera, peternak merugi. Bukan karena persoalan agama. Bahkan soal pemusnahan babi yang selama ini kita dengar bahwa itu diutarakan Gubsu Edy Rahmayadi juga sudah diklarifikasi bahwa itu tidak benar. Gubsu tidak berniat memusnahkan babi,” ujar Ketua PGK Sumut Hendra Hidayat saat dihubungi wartawan, Kamis (13/02/2020).

Untuk itu, kata Hendra, masyarakat baiknya tidak terpengaruh dengan propaganda yang mengatakan ini persoalan Agama.

“Kalau ada yang bilang ini persoalan agama jelas menyesatkan, memecah belah. Kita semua tau bahwa sejak awal tidak ada narasi seperti itu. Ini hanya dibuat orang-orang yang ingin memecah belah kita,” jelas Hendra.

Terkait maraknya di sosial media yang mengaitkan persoalan ini dengan agama, Hendra meminta kepolisian mengambil langkah tegas.

“Ini seperti ada yang sengaja mempropaganda, terutama di sosial media. Menggiring ini seolah adanya pertentangan antar agama. Untuk itu kita berharap kepolisian mengambil tindakan tegas kalau ada yang coba mempropaganda,” lanjut Hendra.

Hendra juga meminta agar aksi #savebabi maupun menolak #savebabi dihentikan. Selain itu dia meminta agar pemerintah segera mengambil tindakan cepat menyelesaikan persoalan babi mati karena terjangkit Hog Cholera.

“Baiknya dua gelombang aksi dihentikan. Sudahi saja. Kita tunggu saja pemerintah untuk menyelesaikan persoalan hog cholera ini. Dan tentu kita berharap agar pemerintah bergerak lebih cepat menyelesaikannya,” tandasnya. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini