Isu Save Babi Jangan Masuk Angin, Lebih Baik Bangunkan Makam

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Sekretaris Jendral Gerakan Rakyat Semesta Indonesia (SEKJEN-GRSI) Batu Bondar Purba, mengajak agar masyarakat Sumatera Utara lebih bijak dan tidak termakan isu-isu yang berlebihan. Hal itu ditegaskannya kepada wartawan, Kamis, (13/2/2020).

Pernyataan Batu Bondar Purba ini disampaikan, menanggapi adanya aksi aspirasi belum lama berselang, dengan topik SAVE Babi. Bahkan lanjut Batu, tidak jelas perkembangan hasil akhir dari demo tadi, yang ada malah banyak pertanyaan yang menggayuti para peserta demo.

“Tiba-tiba demo di DPRD Sumut dihentikan, dan massa yang ada diminta kembali kerumah masing-masing. Ini demo, atau mau menunjukkan banyaknya orang,” tanya Batu lagi.

Disebutkan Batu Bondar Purba lagi, saat ini yang terpenting adalah sosialisasi dari penyaluran bantuan uang pengganti ternak Babi oleh Pempropsu, kepada para peternak yang ada. Dan sebut Batu, hal tersebut agar dilakukan secara transparan tentang siapa-siapa peternak yang menerima bantuan, dan jumlah masing-masing bantuan yang mereka terima.

“Jangan nanti kebablasan demo lagi, demo lagi. Uang pengganti ternak yang sakit tak jelas lagi,” lirih Batu Bondar Purba.

Batu Bondar Purba juga berharap, agar Pempropsu khususnya Dinas Peternakan dapat lebih serius menangani masalah yang menimpa para peternak Babi, beberapa waktu terakhir. Termasuk bila memungkinkan, memfasilitasi untuk dapat menguburkan ternak-ternak yang mati karena kena penyakit.

“Bukan tidak mungkin Pempropsu memfasilitasi adanya kuburan untuk babi yang terkena penyakit, hingga tidak ada lagi Babi yang berserak dijalanan. Saya dengar ada lahan eks HGU PTPN 2, mengapa tidak dijadikan tempat pekuburan Babi yang sakit. Saya yakin dan percaya kawan-kawan peternak itu bukan tidak mau menguburkan ternaknya. Tapi mungkin mereka memiliki keterbatasan lahan, hingga tidak tahu akan kemana menanam Babi yang mati kena penyakit tadi,” tambah Batu Bondar lagi.

Batu Bondar Purba menandaskan, peternak Babi memang mayoritas masyarakat kecil kelas menengah bawah, yang memang sangat membutuhkan bantuan saat ternaknya punah diserang penyakit. Dan hanya beberapa saja diantaranya, yang memiliki peternakan besar, serta punya modal besar. Diakuinya pula, dirinyapun sempat kewalahan saat Babinya mati, tapi masih sempat menguburkan ternak-ternak itu ditanahnya yang tidak begitu luas.

“Kita memahami bila saat ini kawan-kawan Peternak sangat membutuhkan bantuan dana bantuan dari Pempropsu yang katanya sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 M. Dana itu tentunya sangat membantu, dibanding tidak dapat mengembalikan modal dari Babi yang mati karena sakit,” sebutnya lagi.

Terakhir Batu Bondar Purba berharap agar Save Babi jangan dijadikan ajang ladang kesempatan oleh sebahagian oknum, yang mengambil keuntungan dari para peternak yang Babinya kena penyakit. Dan aksi-aksi sejenis Save Babi, jadi mainan serta manuver politik dengan muatan politik sesaat dan sekejap pula.

Kedepan Batu Bondar Purba berharap, agar Gubernur Sumatera Utara juga ikut memberikan rasa nyaman kepada warganya, dengan informasi –informasi yang jelas dan terukur. Terutama tentang sosialisasi dan transparansi dana pengganti ternak Babi yang sakit. Berita Medan, fian

- Advertisement -

Berita Terkini