MUDANEWS.COM, Tapsel – Terkait adanya informasi yang menyebutkan Gunung Lubuk Raya yang berada di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) aktif dan keluarkan asap hitam setelah gempa bumi mengguncang kawasan Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), Jumat (14/7/2017) kemarin. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kerahkan tim ahli untuk mengecek hal tersebut.
Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Sabtu (15/7/2017) pagi. Dikatakannya, sampai saat ini PVMBG belum memberikan laporan terkait informasi aktifnya Gunung Lubuk Raya pasca gempa. Pasalnya, hingga kini pihak PVMBG masih melakukan penyelidikan atas hal tersebut.
“PVMBG telah berkoordinasi dengan BNPB dan BPBD terkait informasi Gunung Lubuk Raya. Bahkan PVMBG telah mengirimkan personil ahli untuk mengecek hal tersebut,” ucapnya.
Lebih lanjut, Sutopo mengatakan, hingga saat ini tidak ada peningakatan jumlah status gunung api di Indonesia. Sebab, dari 127 gunung api aktif yang ada di Indonesia hanya ada 1 yang status awas, 17 status waspada, sedangkan yang lainnya status normal.
“Dari 127 gunungapi aktif di Indonesia hanya ada 1 status awas yakni Gunung Sinabung dan 17 status waspada. Lainnya normal semua termasuk Gunung Lubuk Raya,” ungkapnya.
Dikatakannya, jika terjadi letusan, seperti halnya letusan Gunung Sinabung pada tahun 2010 setelah sebelumnya tidak meletus (dormain) selama 1.200 tahun, maka letusannya pasti akan memerlukan waktu untuk menjadi letusan besar. “Namanya gunungapi aktif ada saat tertentu yang meletus denfan letusan freatik karena uap air. Atau mengeluarkan asap, bau belerang, solfatar dan lainnya. Gunung meletus termasuk bencana slow on set. Artinya bencana yang terjadi perlahan atau tidak seketika seperti gempa bumi. Sampai saat ini Gunung Lubuk Raya status masih normal,” pungkasnya. Berita Tapsel, Indra
){kind=link}