Kita Sudah Lama Dalam Zona Biadab

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Oleh : Ali Wardi, SH Mantan aktivis Badko HMI Sumut

Tenaga kerja impor dari negeri predator itu memang bom waktu, tapi masalah import yang paling besar dan sudah menghancurkan negeri ini adalah :

Sejak lama kita mengimpor ajaran yang meyakini bahwa suara maling, suara kucing kurap, suara begal, suara lanun, suara penyamun, suara primitif, suara biadab, suara anti Tuhan, suara bajingan, suara koruptor dan orang dungu, semuanya sama nilainya dengan suara ustad, buya, kyai, pendeta, tetua, alim ulama, cendikiawan dan arif bijaksana.

Lalu dengan bekal doktrin setan itu pula, dengan berpendirian teguh bahwa masing-masing punya bobot satu nilai yang sama sebagai hak dasar (one man one vote), kita semua mengamini bahwa kumpulan terbanyak dari suara itu adalah suara Tuhan.

Atas dasar pondasi ajaran setan itu, kita membangun dan menjalankan kehidupan berbangsa dengan hukum dari basis yang sama. Lalu atas dasar doktrin itu pula kita memuja serta menerapkan kebebasan dalam segala hal.

Akhirnya yang kuat memakan yang lemah, yang biadab, yang penipu, yang pendusta namun punya kemampuan atau dibekali oleh kekuatan tertentu agar punya kemampuan menggalang suara, maka ialah yang menang dan berkuasa, yang posisinya dipuja bagai wakil Tuhan.

Lalu kita mengabaikan suara nurani terdalam kita dan menganggap bahwa tatanan yang ada sekarang ini sebagai takdir yang harus diterima, padahal sesungguhnya kita sedang berada dan sedang terjebak dalam kancah yang lebih biadab dari dunia hewan di rimba raya.

Ironisnya, kita semua sudah terlalu mabuk untuk menyadari betapa buruknya keadaan hari ini, sembari terus dihibur oleh para pemikir sesat yang terus memproduksi pembenaran demi pembenaran dengan dalil, alasan dan argumentasi baru.

Bogor, Puasa hari ke 10

 

- Advertisement -

Berita Terkini