PP HIMMAH: Harap Semua Pihak Menahan Diri Serahkan ke Pemprovsu

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Wakil Ketua Umum PP Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) Nurul Yakin Sitorus, wacana pemusnahan babi di Sumut jangan di goreng secara politis, mengingat narasi ‘pemusnahan’ babi bukanlah komitmen atau langkah yang akan dilakukan Gubernur Sumatera Utara H Edy Rahmayadi.

Merujuk kepada statement Edy sebelumnyakan sudah jelas, bahwasanya beliau berkata  jangankan melakukan pemusnahan berniat untuk melakukan pemusnahan pun beliau tidak pernah sama sekali.

Justru yang ingin dimusnahkan itu adalah penyakit yang menyerang binatang babinya. Kita serahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Provinsi Sumut untuk terus melakukan antisipasi mewabahnya virus penyakit ternak babi.

“Banyak masyarakat yang ingin masalah ini bisa dituntaskan, termasuk penanganan dan penyuluhan kepada peternak, semangat Pemerintah terlihat jelas dalam menangani permasalahan penyebaran penyakit dan virus untuk cepat di atasi bukan di musnahkan,
Pak Edi ingin membantu masyarakatnya,” kata Wakil Ketua Umum PP HIMMAH itu.

“Pak Gubernur pastilah melakukan yang terbaik. Terkait masa yang demo Save Babi itu juga hal yang wajarlah namanya juga menyampaikan aspirasi, janganlah buat wacana seakan-seakan sudah fakta bahwasannya untuk pesmusnahan babi. Karena itu masyarakat juga harus bepikir positif jugalah, tidak terprovokasi dengan isu-isu wacana pemusnahan,” ujar Yakin.

Sementara itu Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi pernah mengatakan ia meminta waktu 1 bulan untuk memikirkan kondisi ternak babi di wilayahnya, apakah akan dimusnahkan atau tidak tetapi pertama tama kita mengatasi virus dan penyakit nya dulu agar tidak merugikan peternak.

Pasalnya, menurut keputusan Kementerian Pertanian, telah terjadi wabah penyakit demam babi afrika (African Swine Fever) pada beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.

Antara lain di Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Karo, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Simalungun, Pakpak Bharat, Langkat, Tebing Tinggi, Pematang Siantar dan Medan.

“Memang terjangkit ASF dan selayaknya itu dimusnahkan. Sekarang sudah 42 ribu sekian (babi mati di Sumut). Saya lihat satu bulan ini,” katanya kepada wartawan usai shalat Ashar di Masjid Agung, Medan, Senin (11/1/2020). Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini