Pemanfaatan ChatGPT untuk Meningkatkan Produktifitas Pekerjaan Sehari-hari

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

 

Era revolusi industry 4.0 berbasis kecerdasan buatan AI (artificial intelligence) semakin mempermudah efisiensi dan efektivitas pekerjaan manusia. ChatGPT sebagai program chatbot AI yang didesain oleh OpenAI, memiliki cara kerja yang unik. Dengan memasukkan kata kunci atau kalimat yang diinginkan, maka jawaban akan otomatis muncul di baris baris kalimat yang ditampilkan di platform ini.

Jawaban secara natural akan ditampilkan dan cukup relevan dengan pertanyaan yang diajukan. ChatGPT sebagai mesin pembelajaran dengan pola melakukan prediksi kata kata dalam sebuah analisis teks berbasis data. Sebagai sebuah respon dari input data dari user, platform ini sangat popular dan digemari masyarakat saat ini untuk mempersingkat pembuatan naskah dalam berbagai keperluan pekerjaan sehari-hari.

Dalam sebuah penggunaan teknologi terlebih yang berbasis kecerdasan buatan terutama ChatGPT ini, tentunya terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan yang harus dicermati demi adanya perbaikan mutu dan kualitas di masa depan. Beberapa kelebihan dari ChatGPT antara lain:

Pertama, mampu menjawab pertanyaan secara lebih cepat dalam struktur kalimat yang kompleks. ChatGPT yang dirancang menyerupai bot memiliki sistem kerja merekam pola pola kalimat yang diinput user dan dicarikan jawaban yang relevan dan menyerupai jawaban manusia sesuai dengan input data label yang sudah diprogram secara bot ke dalam pembelajaran mesin (machine learning) ChatGPT.

Waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh jawaban sangat singkat dan tidak perlu menunggu terlalu lama, kualitas jawaban juga dapat dikategorikan kredibel. ChatGPT juga dapat menyusun kalimat multi kompleks sesuai dengan dinamika pekerjaan administrasi di masyarakat yang semakin menuntut ketelitian dan kelengkapan struktur kalimat paragraf demi paragraf.

Kedua, meningkatkan produktifitas pekerjaan. Platform ini dapat digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat dengan fungsi yang beragam, seperti membuat proposal kerjasama bisnis, pembuatan naskah pidato, membuat puisi, surat surat resmi perusahaan, naskah akademik dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) bagi kalangan akademik dan beragam kebermanfaatan lainnya.

Ketiga, menghemat biaya operasional. Sebagai sebuah sarana yang dapat membantu pekerjaan administrasi berbasis digital sehari hari, penulis menilai bahwa ChatGPT dapat dianggap mewakili Asisten Personal (Pribadi) yang biasanya dilakukan oleh seseorang namun sekarang diwakili oleh mesin chatbot. Dengan demikian hal ini bias memangkas anggaran operasional secara lebih efisien.

Adapun berbagai kekurangan pada platform ini antara lain: Pertama, informasi yang kurang lengkap dan tepat. ChatGPT dapat saja menampilkan jawaban secara lengkap dan kompleks, namun terkadang user masih harus melakukan editing secara manual dikarenakan penyesuaian narasi pada kondisional di lapangan.

Kedua, sumber yang tidak jelas asal usulnya dan dapat melanggar hak cipta. Sumber jawaban dari ChatGPT tidak menampilkan secara transparan merujuk kepada pihak tertentu, dengan kata lain hal ini dapat menimbulkan permasalahan di kemudian hari, yaitu bisa melanggar hak cipta dari seseorang, yang tentunya bisa bersinggungan secara hukum.

Ketiga, mengurangi kecerdasan berpikir manusia. Manusia diciptakan Tuhan dengan kemampuan otak yang luar biasa, namun ketika kapasitas dan daya kreasi diwakilkan kepada mesin pembelajaran berbasis AI, maka di masa depan kecerdasan manusia akan dapat berkurang, menciptakan kemalasan berpikir kreatif dan mengurangi daya analisis seseorang, dikarenakan terbiasa dimanjakan oleh fasilitas mesin pembelajaran pintar.

Dari berbagai kelebihan dan kekurangan yang ada pada platform ChatGPT ini, maka tentunya kita sebagai masyarakat harus lebih bijak dalam penggunaan sarana ini dalam mempermudah urusan pekerjaan sehari-hari. Kita menggunakan ChatGPT untuk mempersingkat waktu pekerjaan. Namun kita juga perlu melakukan revisi naskah secara mandiri agar jawaban yang ditampilkan dalam platform ini bisa diselaraskan sesuai dengan kondisi dan situasi di lapangan dan tidak menghasilkan informasi yang rancu.

Penulis: Agung Prayogo, S.Kom., M.Eng. (Dosen Program Studi Teknologi Informasi, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta).

- Advertisement -

Berita Terkini