Manuver Prabowo Berunding Dengan Demokrat, Tawaran AHY Cawapresnya?

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, OPINI – Tidak ada waktu luang bagi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk tancap gas mempersiapkan segala sesuatu menghadapi Pemilu 2024. Kontestasi Pilpres 2024 nampaknya menjadi ajang berdarah-darah untuk merebut kursi panas jabatan nomor satu di Indonesia.

Buat Prabowo Subianto Pemilu 2024 akan dianggap hajat terakhir kalinya meniti karier politik puncak menuju presiden. Prabowo Subianto sendiri sudah mengikuti ajang perebutan kekuasaan dari tahun 2004 berpasangan Megawati Soekarnoputri sebagai wakilnya dan mengikuti 2 kali pilpres 2015 dan 2019 sebagai capres.

Bagi Prabowo Subianto disebutkan jika Pilpres 2024 adalah pembuktian terakhir kalinya perburuan kekuasaan menjadi presiden. Hanya ada satu waktu tepat dan kesempatan emas bagi Prabowo Subianto meraih mimpi dan sukses meraih jabatan presiden.

Sebagai mantan prajurit militer, Prabowo Subianto mempunyai keunggulan spesifik yakni mempunyai jejaring atau networking yang sangat kuat di kalangan militer aktif ataupun purnawirawan.

Oleh karenanya bagi Prabowo Subianto menjalin hubungan dengan petinggi aktif atau mantan jendral menjadi nilai tambah pencapaian target kemenangan menuju kursi presiden.

Jejak politik Prabowo Subianto dalam membangun jejaring politik tidak hanya level mantan jenderal tetapi sangat menarik juga melihat manuver Prabowo Subianto melakukan penjajakan dan hubungan politik dengan Ketua atau Mantan Ketua Umum Parpol yang berasal dari militer.

Prabowo Subianto aktif menjalin safari politik dengan menemui petinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Pacitan, Jawa Timur pada 20 Mei 2023 lalu. Mereka berjumpa di Museum SBY-Ani dan berbincang empat mata dan dipastikan pembicaraan berkaitan isu strategis nasional termasuk berbagai isu skenario koalisi dan juga pemilihan/ opsi wakil presiden 2024.

Prabowo Subianto juga menerima kunjungan politik dari Ketua Umum Demokrat AHY mengunjungi kediaman Prabowo di Jakarta Selatan. Mantan Cagub Gubernur 2017 DKI ini datang bersama rombongan pejabat teras Demokrat pada 24 Juni 2022.

Perhelatan politik yang air kian meningkat seiring mendekatnya waktu pemilu 2024. Tensi dan juga agenda politik elite politik meningkat secara drastis. Yang lebih mengerjakan adalah adanya gejala eskalasi konflik elite partai semakin seru. Elite partai saling bermanuver mencari kawan atau meninggalkan kawan.

Setidaknya beberapa Kedekatan dalam jaringan koalisi politik yang sudah terbentuk kadang mereka anulir dengan pertemuan ilegal atau misterius baik yang dilakukan terbuka atau empat mata.

Kompleksitas politik tanah air saat ini memungkinkan terjadinya dentuman keras akibat gesekan dan juga perbedaan Kepentingan yang ketat . Oleh karenanya mereka sangat padat dan agresif melakukan lobi dan kerja politik secara ekstra keras dan membombardir dengan segala isu dan dalih.

Dikutip dari berbagai sumber media, Petinggi Partai Demokrat dan Gerindra akan menghelat pertemuan secara terbuka pada hari ini, Kamis (20/7).

Rencananya pertemuan akan bertempat di kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.

Dijadwalkan pada Jam 14.00 WIB tanggal 17 Juli 2024 akan dilakukan pertemuan dan lobi-lobi politik. Hal ini sampaikan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, Kamis (20/7).

Diharapkan jika tema dari perjumpaan nanti adalah Silaturahmi Kebangsaan. Akan tetapi, Belum diketahui pasti siapa saja pejabat teras masing masing partai yang akan hadir dalam pertemuan.

Yang menarik dari rencana pertemuan tersebut adalah peta dan jalur politik kedua partai berada di titik koordinat yang berbeda. Jika Partai Demokrat menjadi partai di luar kekuasaan dan Gerindra menjadi mualaf partai yang saat ini berada dalam koalisi pemerintah.

Dari peta politik kekinian Pencapresan, Demokrat berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Nasdem dan PKS dan Mereka mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024. Gerindra dan PKB tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan mengusung Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres 2024.

Apakah pertemuan dua elite partai tersebut akan membahas isu koalisi baru? Ataukah ada kemungkinan penjajakan pembentukan poros baru ?

Dua hal penting yang mungkin akan menjadi pembahasan serius adalah posisi AHY yang saat ini belum mendapatkan tiket manjadi wakil presiden dan Prabowo Subianto yang juga belum menentukan siapa yang bakal mendampinginya menjadi wakil presiden.

Di lingkaran Koalisi Perubahan Untuk Persatuan AHY menjadi kandidat cawapres namun mendapatkan perlawanan sengit dari PKS dan Nasdem. Di Koalisi Perubahan sendiri belum ada nama cawapres yang diumumkan kepada publik sejauh ini.

Sementara Partai Gerindra berada dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bersama PKB belum juga terjadi deal politik menentukan siapa wakil capres yang akan diusung.

Jika hari ini kedua elite parpol tersebut ada deal kesepakatan khusus untuk kerja sama politik tentunya akan menjadi wacana dan isu baru peta dan konflik politik koalisi partai dan pencapresan.

Ditulis Oleh : Heru Subagia (Pengamat Politik dan Sosial/Alumni UGM)

- Advertisement -

Berita Terkini