Pada Akhirnya Surya Paloh Jujur Pilih Jokowi Tiga Periode, Anies Baswedan Hanya Pilihan Kedua

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, OPINI – Pidatonya yang begitu lantang dan gagah berani pada akhirnya menjadi jargon politik bagikan kerupuk tersiram air. Tiba-tiba menjadi lapuk dan tidak berbentuk lagi. Itulah yang sedang tejadi pada Surya Paloh. Ternyata dirinya hanya Sang Orator bermental kerupuk.

Keberaniannya mengkritik Jokowi berkaitan kegagalan revolusi mental harus dibayar mahal dengan pembalasan Jokowi menggeser pos jabatan Menteri dari Nasdem. Jatah pos Kementrian diambil oleh Budie Arie Ketua Projo bukan dikembalikan lagi untuk kader dari Nasdem.

Keputusan yang menyakitkan tersebut membuat Surya Paloh langsung beranjak Sowan ke istana presiden bertemu Jokowi untuk menanyakan prahara politik hilangnya post jabatan Kemeninfo.

Pada akhirnya Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (17/7/2023) . Momen pertemuan itu digelar sehari setelah apel siaga yang diadakan NasDem di Gelora Bung Karno Jakarta lalu disusul reshuffle menteri dari Nasdem.

Dipastikan jika kedua elite politik tersebut bertemu ada agenda politik yang urgen dan mereka berdua membawa pesan politik yang dilakukan Presiden Jokowi atau Surya Paloh. Surya Paloh sangat urgen / kebelet untuk bertemu dengan Jokowi.

Berdasarkan catatan sejarah politik, hubungan politik Surya Paloh dan Jokowi mengalami pasang surut. Jokowi setidaknya memperlihatkan ketidaksukaannya kepada Surya Paloh pasca NasDem mengumumkan Anies Baswedan sebagai Capres dari NasDem. Yang bikin marah besar Jokowi ketika Anies Baswedan dijadikan Antitesa Jokowi.

Tidak sia-sia Nasdem cepat bergerak menuju istana. Ada kabar baik dari pertemuan tersebut. Setidaknya Nasdem lebih tenang badan merasa plong paska ketemu dengan Jokowi langsung. Rupanya Jokowi lebih bijak bersikap dengan Nasdem yang memang berjasa dua kali mendukung pencalonan dirinya sebagai capres 2015 dan 2019.

Fakta berkurangnya jatah NasDem dari tiga menteri menjadi dua menteri menjadikan Nasdem galau dan marah. Namun apa daya tenaga dan kuasa tidak sampai , memaksakan Nasdem harus menurunkan ego dan bargaining politik. Dengan bertemu dan bernegosiasi ketemu langsung Jokowi. Setidaknya hal terburuk yang bakal terjadi bisa diminimalisir semisal digesernya kembali 2 jabatan menteri jatah Nasdem oleh Jokowi. Jika 2 Menteri tersisa hilang , menjadi kerugian terburuk bagi Nasdem.

Citra Surya Paloh semakin terpuruk dan secara politis sudah kalah total dengan Jokowi ketika Surya Paloh mengatakan kembali memilih Joko Widodo andai konstitusi memperbolehkan masa jabatan presiden tiga periode. Artinya Surya Paloh mengatakan pasang badan membela dan mengusung kembali menjadi capres jika Jokowi legal formal terpenuhi sebagai capres 2024.

Dua hal Surya Paloh menjadi jatuh , pertama turun drastis wibawa Surya Paloh di depan Jokowi karena Surya Paloh lebih takut kehilangan jatah Menteri. Oleh karenanya Surya Paloh kembali menjilat Jokowi dan memberikan pembelaan dukungan atas sikapnya yang sempat hengkang dari pengaruh Jokowi.

Kedua, Surya Paloh juga menjatuhkan martabat dan harga diri capres yang didukung. Artinya Surya Paloh setengah hati memilih Anies Baswedan dan pada kenyataan Surya Paloh masih berharap Jokowi menjadi pilihan Capres ketiga kalinya. Karena alasan konstitusi akhirnya Nasdem memindahkan pilihannya ke mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Oh ternyata Surya Paloh akhirnya tegak lurus ke Jokowi lagi dan ketahuan juga pilihan pencapresan Anies Baswedan hanya sebagai ban serep capres alias pilihan keduanya Surya Paloh.

Alibi Surya Paloh hengkang dari dukungan serta kepatuhan pencapresan yang jauh dari radar Jokowi didasarkan karena alasan konstitusi. Ketua Umum Partai NasDem itu memilih tunduk pada aturan perundang-undangan, seraya mencari sosok lain yang pantas menjadi presiden selanjutnya.

Pada kaburnya terlihat sekali Skema politik Nasdem sangat praktis. Ketika kepentingan terancam. Akhirnya Surya Paloh mengaku jika dirinya pro Jokowi tiga periode . Nasdem lebih sayang 2 Menterinya dari pada pasang badan dukung total Anies Baswedan.

Pencapresan Anies Baswedan dianggap hanya keterpaksaan sejarah dan pilihan nomor dua. Bisa saja , jika Jokowi minta ke Surya Paloh Anies Baswedan dilepaskan atau ditarik dari pencapresan akan dipatuhi dan dieksekusi oleh Nasdem.

Jika hal tersebut terjadi apa kata dunia, perasaan Anies Baswedan dan juga para militan pendukung Anies.

Ditulis Oleh : Heru Subagia (Pengamat Politik dan Sosial/Alumni UGM)

- Advertisement -

Berita Terkini