Tatkala Kepala Negara Sepakat Hentikan Perang di KTT G20

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Pernyataan Indonesia yang disampaikan langsung oleh kepala Negaranya, Presiden RI Joko Widodo pada KTT G20 bahwa secara bersama memiliki tanggung jawab untuk menghentikan Perang yang telah menyebabkan tragedi kemanusiaan, kelangkaan pangan dan energi, merupakan suara kebatinan masyarakat dunia dan para pemimpin G20 yang hadir.

Semua Kepala Negara telah bersepakat dengan komunike bersama untuk menghentikan perang, mematuhi aturan Hukum Internasional dan menciptakan perdamaian dunia sebagai landasan berbagai kerjasama Ekonomi Global.

Dalam pernyataan tersebut tertuju kepada Rusia yang menjadi masalah Dunia saat ini. Karena perang yang dilakukan Rusia di Ukraina-lah penyebab masalah kemanusiaan, krisis pangan dan krisis energi yang dapat berakibat pada krisis perekonomian Global.

G20 telah sepakat untuk tidak menambah Persoalan Dunia baru. G20 telah memberikan peringatan kepada Rusia untuk menghormati “kesepakatan Dunia” yang berlandaskan Hukum Internasional dan semangat kerjasama Global. Rusia dituntut untuk turut bekerja sama jika masih ingin menjadi bagian masyarakat dunia yang saling berinteraksi.

Jika Rusia tidak mengindahkan himbauan G20, konsekuensinya Rusia akan dikucilkan, tidak memiliki mitra strategis untuk kepentingan Nasionalnya. Itu akan menjadi beban berat bagi pemerintah Vladimir Putin. Akan terjadi kemunduran ekonomi Rusia yang signifikan, sebagaimana diramalkan IMF tahun depan pertumbuhan ekonomi Rusia akan -2,5%. Jika negara2 G20 menjatuhkan sanksi yang ketat bersama-sama, keadaan Rusia akan terpuruk lebih cepat seiring menurunkan kekuatan adidaya militernya.

 Kepala Negara Sepakat Hentikan Perang di KTT G20
Prof Dr H Yuddy Chrisnandi SH ME (kanan)

Kita belum tahu pasti, apa yang akan dilakukan oleh pemimpin Rusia yang otoriter atas hasil kesepakatan G20. Jika mengikuti alur nalar sehat untuk kepentingan masyarakatnya dan perekonomiannya juga masa depan hubungan Internasionalnya, tidak ada pilihan lain bagi Rusia untuk menghormati kesepakatan G20, segera menghentikan perang dan kembali merajut perdamaian, serta kerjasama dengan negara-negara mitranya kembali.

Rusia sudah teralienasi dari Dunia setelah perhelatan G20. Tidak satupun negara kuat di dunia yang membenarkan tindakan Rusia. Seluruh negara terkena imbas akibat perang Rusia di ukraina, dan mereka meminta Rusia menghentikannya.

Seharusnya, pernyataan “keras” Presiden RI Jokowi untuk menghentikan perang, pertemuan pemimpin Cina dan Amerika di sela2 KTT G20 cukup bagi Rusia untuk menyadari bahwa ia tidak memiliki mitra negara strategis lagi. Jika Putin Rasional dan melihat masa depan Rusia yang suram, maka ia harus segera menarik diri dari wilayah Ukraina.

Oleh : Prof Dr H Yuddy Chrisnandi SH ME
Dubes RI Untuk Ukraina Periode 2017-2021/Guru Besar Ilmu Politik Universitas Nasional Jakarta

- Advertisement -

Berita Terkini