Fenomena The Reds, Kuat di Liga Champion, Bapuk di Liga Lokal

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Opini – Ada apa dengan Liverpool? Klub besar bertabur bintang dan selalu bersaing di papan atas, kembali menunjukkan ketidak-konsistenannya. Baru saja menang 3-0 melawan raksasa Belanda, Ajax, di laga Champion, malam tadi kalah melawan tim lemah Leeds United.

Liverpool menjamu the White bertandang ke stadion Anfield dengan rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini disebabkan beberapa data yang menunjukkan betapa superior Liverpool dibanding Leeds. Terlebih bermain di Anfield.

Tidak terkalahkan dalam 10 kali pertemuan terakhir mereka (7 kali menang dan 3 kali draw). Pada pertemuan terakhir, Liverpool bahkan pesta gol 6-0 ke gawang Leeds. Tidak ada satu pengamat pun yang mencurigai the Reds bakal kalah.

Jadi, apa yang diragukan oleh Klopp? Di sisi lain, Leeds tengah dirudung kekalahan dalam empat laga terakhirnya, terlebih saat mereka melakukan laga tandang. Leeds datang dengan harapan yang tipis, bahkan hanya untuk mencuri satu poin.

Harapan yang dimaksud adalah sebuah keberuntungan seperti yang didapat Nottingham Forest, tim juru kunci yang mengalahkan Liverpool seminggu lalu. Liga Inggris memang menarik, penuh kejutan dan sulit diprediksi. Bahkan the Peacocks berhasil mengalahkan Chelsea 3-0 di kandang.

Tim-tim lemah mendadak bisa berlipat-lipat semangatnya melawan tim kuat. Penjaga gawangnya mendadak super hebat menghalau semua tendangan percobaan ke gawang. Tim kuat pun berubah menjadi sial. Menguasai jalannya pertandingan tapi gagal dalam finishing.

Atau bisa pula tim kuat yang terlalu menganggap remeh tim lemah? Hal ini yang terjadi pada Liverpool. Tim tamu mencetak gol lebih dulu pada menit ke-4 melalui Rodrigo Moreno usai memanfaatkan blunder yang dilakukan Joe Gomez. Liverpool membalas melalui gol Mohamed Salah di menit 14.

Sayangnya, Liverpool harus gigit jari lewat drama gol menit akhir. Crysencio Summerville membuat Leeds menang usai mencetak gol di menit 89. Dengan hasil tersebut, Liverpool masih tertahan di peringkat ke-9 klasemen sementara dengan catatan 17 poin. Sementara itu, Leeds yang punya 12 poin naik ke peringkat ke-15.

Pertanyaan pun kembali terlontar dari pengamat maupun suporter pendukung, ada apa dengan Liverpool? Mengapa berubah menjadi bapuk melawan tim papan bawah? Kekalahan ini menjadikan the army toon dibully pendukung tim rival, juga pendukungnya sendiri di media sosial. Apakah transfer pemain mahal menjadi solusi?

Pertanyaan ini ditujukan kepada Darwin Nunez yang dibeli mahal Liverpool namun belum memberi kontribusi signifikan hingga kini. Atau badai cidera pemain yang harus dijadikan alasan? Mengapa bisa rentan cidera hingga pada satu titik 10 pemain inti tidak dapat bermain. Terlalu lemahkah pemain the Reds?

Tapi mengapa di liga Champion Liverpool bisa digdaya hanya mengalami satu kekalahan dan sisanya dimenangkan yang membawanya lolos ke 16 besar? Stok pemain yang dimiliki juga sama. Tidak lain ini soal mental bertanding yang kerap meremehkan lawan.

Konsistensi jauh lebih penting ketimbang pesta gol di satu pertandingan, namun di pertandingan lain kalah melawan tim lemah. Mungkinkah Jurgen Klopp sudah benar-benar melempar handuk dalam perebutan juara EPL? Atau sekadar bersaing di zona Champion? Kita tunggu saja.

Oleh : Agung Wibawanto

- Advertisement -

Berita Terkini