Takutlah Kepada Allah, Wahai Orang yang Berakal !

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Wahai orang yang berakal bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya, sebagaimana firman-Nya; “Barangsiapa melanggar hukum-hukum Allah, maka sungguh, dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri.

Kamu tidak mengetahui barangkali setelah itu Allah mengadakan suatu ketentuan yang baru” (QS. Ath-THalaq (65) ayat 1) “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya” (ayat 2). Serta Dia, akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sungguh Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi segala sesuatu” (ayat 3).

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, sungguh Dia menjadikan kemudahan baginya dalam segala urusannya” (ayat 4), “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya” (ayat 5).

Nabi Muhammad SAW bersabda; “Dunia itu ladang akhirat. Barangsiapa menanam kebaikan akan mendapatkan apa yang ia inginkan. Barangsiapa menanam keburukan akan mendapatkan penyesalan”.

Sesungguhnya semua kebaikan itu datangnya dari Allah, dan semua kejahatan itu datangnya dari selain Allah. Setiap amal yang dilakukan karena Allah adalah untuk-Nya, dan setiap amal yang engkau harapkan upahnya adalah untukmu.

Manakalah engkau beramal lalu berharap memperoleh ganti, maka gantinya adalah berupa makhluk. Manakalah engkau beramal semata untuk mencari ridha-Nya, maka balasannya adalah kedekatanmu dengan-Nya dan kesempatan bagimu memandang-Nya, demikian salah satu pesan Syeikh Abdul Qadir Al-Jilani Qaddasallahu Sirrahu Rahimahumullah.

Betapa hiruk-pikuk riuh terdengar disebabkan oleh berlombanya manusia menuruti hasrat dan keinginannya menumpuk harta benda. Mereka begitu panik dengan ancaman krisis ekonomi, panik dengan ancaman krisis pangan.

Tapi tidak khawatir dengan krisis iman yang sedang melandanya. Mereka begitu banyak waktu untuk saling berlomba saling memanipulasi satu sama lain demi meraih kursi-kursi kekuasaan dunia, tapi kekurangan waktu untuk mensyukuri nikmat pemberian Allah.

Begitu gigih menggelorakan pencapaian pembangunan materiil, namun abai terhadap pembangunan sprituil. Melihat dengan mata zahir, namun buta mata batinnya. Lidahnya berkata manis, namun hatinya mendustakannya.

Wahai penduduk negeri, betapa banyak negeri-negeri terdahulu, yang telah binasa, hancur peradabannya disebabkan karena mereka memalingkan diri dari Allah. Mereka menyeru dan patuh kepada sesama makhluk, dan “memunggungi” seruan Allah.

Mereka diberi akal tapi tidak digunakan memikirkan ayat-ayat Allah, diberi hati tapi tidak digunakan memahami ayat-ayat Allah, diberi pendengaran, tapi tidak digunakan mendengar seruan-seruan Allah.

Kembalilah kepada Allah, wahai orang-orang yang berakal. Bangunlah kembali apa yang telah engkau rusak. Sucikanlah apa yang telah engkau lumuri dengan najis.

Kembalikanlah apa yang engkau pernah ambil secara batil. Perbaikilah apa yang telah engkau robohkan. Kembalilah kepada Rabb Azza wajalla, karena engkau jauh meninggalkan-Nya.

Engkau ingin dirimu, keluargamu dan negerimu makmur, sejahtera. Namun engkau palingkan dirimu dari Yang Telah Menciptakanmu, dan menciptakan langit dan bumi? Logika apa yang dapat membenarkan tindakanmu?

Engkau berharap memperbaiki keadaan ekonomi, meraih kemajuan bagi negerimu, namun engkau mengabdi kepada makhluk dan abai kepada Allah?

Hentikanlah kegilaanmu! Kembalilah kepada Rabbmu, mohonlah bimbingan dan pertolongan-Nya bagi keselamatan dirimu dan negerimu, jika memang kalian masih berakal.

Semoga Allah swt senantiasa membimbing kita semua, melindungi dan menjaga segenap Bangsa Indonesia dengan segala kasih-sayang-Nya.

Oleh : Hasanuddin
Ketua Umum PB HMI 2003-2005

- Advertisement -

Berita Terkini