Erick Thohir! Pembela Teroris Adalah Teroris

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Opini – Kali ini saya berbeda pendapat dengan Noel. Ketua Umum Joman. Immanuel Ebenezer. Pembelaan komisaris pilihan Erick Thohir terhadap teroris Munarman semakin menggambarkan peta BUMN sebagai sarang teroris. Erick Thohir harus membayar mahal.

Jokowi tentu kecut melihat anak emasnya, atau malah bangga, komisaris BUMN, menjadi pembela teroris Munarman. Perlu diketahui, Munarman inilah yang melatih, komandan dari 6 teroris yang tewas karena melawan aparat di KM 50.

Bagi saya pembela teroris adalah teroris. Rizieq Shihab yang di 2014 mengedarkan surat dukungan kepada ISIS adalah teroris. Maka Munarman bergerak ke seluruh penjuru negeri melakukan baiat kepada para pengikut ISIS.

Tentu tak lupa laskar FPI yang disiapkan menjadi pasukan teroris. Teroris asal Condet juga jelas orang FPI. Para pembom gereja di Makassar juga anggota teroris FPI. Dan, Munarman adalah termasuk pentolan organisasi teroris FPI.

Fakta tentang keterlibatan Munarman dalam jaringan teroris, undoubtable, proven. Tak diragukan lagi. Dan, Munarman adalah pentolan yang membina para teroris yang mengawal pentolan teroris FPI Rizieq Shibab. Yang dihabisi oleh aparat di kasus KM 50 karena menyerang aparat – dengan bukti senjata api.

Menjadi saksi meringankan Munarman yang jelas seorang teroris, dengan alasan Jokower harus pemaaf adalah alasan yang salah besar. Teroris tidak perlu dibela. Dan, Jokower seperti saya tak akan pernah memaafkan teroris. Teroris harus ditumpas. Dengan, alasan kawan Munarman sebagai teman, silakan. Dan, Noel berani menanggung diri sebagai peringan pembela terorisme Munarman.

Dan, jelas itu membuka kedok kehancuran bagi Jokowers, jika Noel membawa nama Jokowers. Tentu para Jokowers, pendukung Ganjar Pranowo pun akan kecewa berat jika dibawa ke gerbong pendukung teroris Munarman.

Kekejaman teroris yang menghancurkan gereja, hotel, vihara, bahkan serangan ke Mako Brimob dengan menggorok aparat keamanan, pemboman di Bali, Jakarta, Surabaya, Makassar, Medan, dan sebagainya adalah kekejaman tak terperikan.

Dan, akar terorisme adalah gerakan Wahabi, Ikhawanul Muslimin, HTI, FPI yang terus berusaha men-Suriah-kan Indonesia. Para teroris gerakan Khilafah bukan hanya menyasar dan membangun kebencian, intoleransi, yang memuncak pada terorisme seperti yang dilakukan oleh Munarman.

Maka sangat tidak bisa diterima Komisaris BUMN menjadi saksi meringankan bagi Munarman. Yang dilakukan oleh Noel semakin menegaskan radikalisme, intoleransi dan BUMN menjadi sarang teroris semakin mendapatkan legitimasinya. Setelah teroris Kimia Farma, teroris Krakatau Steel, dan dua BUMN lainnya. Sangat menyedihkan kondisi BUMN Indonesia.

Perbedaan politik mendukung capres, mendukung siapa pun, oke. Namun ketika seorang teroris seperti Munarman dibela, maka yang terjadi adalah kehancuran ideologi. Satu gerbong model begini ada pada Hidayat Nur Wahid dan Anies Baswedan yang menjadi pengagum pentolan teroris Yusuf al-Qaradawi. Selesai.

Jokowi sebagai pengguna dan boss para relawan, termasuk Joman, harus melakukan evaluasi menyeluruh. Calon presiden manapun yang didukung oleh Jokowi, yang ternyata didukung oleh pendukung teroris pasti akan kehilangan suara. Termasuk Erick Thohir. Bahkan Ganjar Pranowo, sekali pun.

Erick Thohir pun harus mengambil sikap ketika Immanuel Ebenezer menyatakan Munarman bukan teroris di persidangan. Sementara Erick Thohir tengah berusaha membersihkan terorisme dan intoleransi di BUMN. Kecuali Erick Thohir menuju kepada inklinasi dan kecenderungan menggalang kelompok HTI, eks-FPI untuk tujuan politik. Nyapres 2024. Gak bakalan ET laku jika menggalang kelompok garis keras, dan bahkan pendukung teroris dan teroris.

Penulis: Ninoy Karundeng

- Advertisement -

Berita Terkini