Jawaban Denny JA Soal Isi Chat Minta Jabatan Komisaris Inalum

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Oleh: Agung Wibawanto

Beredar foto hasil capture isi sebuah percakapan pribadi (wa) yang diduga dilakukan oleh Denny JA dengan (diduga) LBP. Gambar tersebut diperoleh dari grup wa yang mulai ramai membicarakan dan membagikannya hingga menjadi viral. Sebagian komentar menghujat Denny JA sebagai (maaf) ‘pelacur’ akademik.

Seperti diketahui bahwa Denny JA adalah pendiri sekaligus owner dari sebuah lembaga survei bernama LSI (lembaga survei Indonesia). Proses dan hasil survei ini pun kerap dikaitkan identik dengan tradisi akademik karena menggunakan polling. Maka tidak heran jika Denny JA pun dianggap sebagai bagian dari kalangan akademik.

Keramaian komentar negatif netizen terhadap Denny JA yang menyebut sebagai ‘pelacur’, disebabkan LSI dianggap telah berpihak kepada salah satu paslon yakni Pragib. Dalam setiap hasil survei yang dipublish, posisi Prabowo selalu pertama dan menariknya (kini) posisi Ganjar terbawah. Bahkan elektabilitas Prabowo menurut LSI tembus di angka 50,7%.

Netizen kemudian membandingkan antara hasil survei LSI dengan panggung debat di televisi maupun panggung kampanye di lapangan. Hasil survei paska debat capres dari Litbang Kompas menunjukkan nilai Prabowo yang justru rendah dibanding dua paslon lainnya. Begitupun konsentrasi massa saat Prabowo kampanye di daerah tidak terlihat banyak alias sepi.

Dari situ semakin meyakinkan netizen menuduh LSI sebagai lembaga survei bayaran. Terlebih dengan munculnya screen shot isi percakapan pribadi di wa yang menjadi heboh. Intinya, Denny JA menanyakan sebuah posisi jabatan sebagai komisaris di PT Inalum. Ia juga berjanji akan membantu mencari keuntungan dari hasil tambang.

Caranya bagaimana, melalui kepala daerah yang sudah dibantu LSI dalam pencalonannya. Adapun lawan bicaranya, di awal ditulis Denny sebagai ‘komandan’, lalu diperjelas dengan ‘pak Luhut yang baik’. Chatingan diduga pembicaraan antara LBP dengan Denny JA. Yang disayangkan, hanya ada satu capture percakapan yang ditampilkan. Tidak terlihat balasan LBP.

Sebagai awam, kita tidak pernah tahu detil apakah benar foto percakapan tersebut. Jika benar, itu terjadi kapan? Dan bagaimana tanggapan LBP ataupun Denny JA sendiri. Seperti apa klarifikasinya? Saya berinisiatif mencoba tabayun dengan menghubungi langsung Denny JA via wa chat. Dan Denny JA pun menyangkal.

Ia mengatakan bahwa isu foto percakapan itu sudah muncul sejak 2019. Dia memastikan itu hoax, “itu gosip 4 tahun lalu. Sudah dijelaskan hoax,” tulisnya. Lebih lanjut Denny JA menjelaskan bahwa dirinya tidak perlu meminta-minta sesuatu (jabatan) karena dirinya sudah kaya. Jadi secara logika dianggap tidak benar.

“Bro, saya sudah trilyuner. Tak mencari uang dari survei. Saya punya banyak hotel dan tambang,” tangkisnya lagi (yang bagi saya, mungkin agak menyombongkan diri nih). Soal apakah itu benar atau tidak, apakah sekadar alibi atau pembelaan, hanya dia yang tahu. Saya hanya mencoba lakukan klarifikasi sehingga status capture-an tersebut tidak menjadi masalah.

Guna meyakinkan saya, lebih lanjut Denny JA mengirimkan link sebuah artikel berjudul “Denny JA Penulis Pertama Indonesia Dengan Kekayaan 1 Trilyun Rupiah” (link dimaksud: https://www.beritasatu.com/news/716699/denny-ja-penulis-pertama-indonesia-dengan-kekayaan-1-triliun-rupiah/amp.).

Sebagai sesama penulis, posisi saya netral dan mencoba obyektif melihat permasalahan yang menimpanya. Saya hanya bisa memberikan masukan dan saran kepada Denny JA agar tidak bersikap seperti itu (meminta-minta sesuatu hanya karena sudah membantu siapapun). Hal ini biasa kami lakukan, saling mengingatkan.

Terakhir, saya hanya berharap, jika memang dia sudah selesai dengan dirinya sendiri (sudah berkecukupan), maka ada baiknya membela itu kepada kaum tertindas, bukan kepada mereka yang tengah berkuasa. Saya kira Denny JA membaca dan merespon baik saran saya, karena ia membalasnya dengan emoticon 👌, yang artinya ‘ok’ atau ‘baiklah’.

- Advertisement -

Berita Terkini