BEM Nusantara DIY Tolak Kenaikan BBM, Dinilai Mengancam dan Sengsarakan Masyarakat

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWAS.COM, Yogyakarta – Aliansi mahasiswa yang bergabung dalam BEM Nusantara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diantaranya Ismahi dan Permainti sepakat menolak kebijakan-kebikan yang dinilai mengancam kehidupan masyarakat Indonesia. Banyak yang menderita atas kesewenang-wenangan pemerintah kurang melihat masyarakat kecil, sehingga mahasiswa sebagai penyambung lidah rakyat tidak percaya lagi dan menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Koodinator daerah yang akrab disapa Dede mendesak kepada pemerintah untuk membatalkan kenaikan harga BBM karena hal ini membebani masyarakat kecil.

“Kami BEM Nusantara DIY menolak disogok dengan BLT subsidi karena pengalaman sering kali kita lihat banyak yang tidak tepat sasaran untuk itu jika pemerintah tidak mampu menurunkan tarif harga BBM maka saya dan BEM Nusantara DIY memaksa Jokowi Ma’ruf untuk turun,” tegasnya saat diwawancari Mudanews.com di Jalan Pertigaan Revolusi UIN Suka, Kamis (08/09/2022).

Sementara Roni perwakilan dari Ismahi menambahkan pemerintah hari ini tidak serius dalam memberikan suatu kebijakan di Indonesia malahan mengundang tangis pilu dan jeritan masyarakat.

“Sekarang banyak masyarakat berlomba-lomba menuntut keadilan yang tidak memihak kepada masyarakat,” tegasnya.

Dengan adanya problematika yang ada saat ini kita ketahui BBM merupakan bahan yang berperan penting dalam sentral kehidupan masyarakat Indonesia, segala sirkulasi kehidupan membutuhkan BBM, mulai dari kebutuhan primer, sekunder maupun tersier butuh akan keberadaan BBM.

BEM Nusantara DIY
Foto-foto kegiatakan aksi BEM Nusantara DIY

Selain itu, koordinator umum aksi mengatakan dari data yang ada subsidi energi belum sepenuhnya tepat sasaran dan kurang efektif menurunkan kemiskinan serta ketimpangan Pertalite masih banyak dinikmati masyarakat mampu berdasarkan Susenas 2020.

“BBM subsidi tidak tepat sasaran, harusnya pemerintah itu relokasi kebijakan bukan naikan harga BBM, tetapi evaluasi pendistribusianya,” sarannya.

Tidak hanya itu BEM Nusantara DIY ada empat tuntutan :

1. Menolak Kenaikan BBM
2. Menolak Pasal-Pasal Kontroversial RKUHP
3. Menolak Judi Online
4. Mendesak Kapolda DIY atas keseriusanya dalam berantas pelaku kekerasan jalanan & para perusak fasilitas umum yang marak terjadi di Jogja

“Maka dari itu kami BEM Nusantara DIY atas dasar keresahan masyarakat Indonesia kami menuntut agar pemerintah bisa mempertimbangkan dan evaluasi ulang terkait kebijakan yang di tetapkan kami secarah bijaksana,” pungkasnya.

Penulis :Arief

Editor : Rahim

- Advertisement -

Berita Terkini