Bakal Ada Demo Tandingan, Aktivis 98 Sarankan Mahasiswa ke DPR

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Unjuk rasa mahasiswa berbagai kampus yang direncanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Senin 11 April 2022 ke istana negara nampaknya tak mulus. Aksi unjuk rasa mahasiswa akan dihadang kelompok yang tidak ingin mahasiswa mendekat ke istana negara.

Aktivis 98 Sahat Simatupang mengatakan, pasca Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan penjelasan resmi Pemilu 2024 digelar tanggal 14 Februari 2024 yang disampaikan Jokowi saat memimpin rapat soal Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 dengan jajarannya pada Minggu (10/4/2022), ditenggarai sekelompok pemuda akan menggelar aksi unjuk rasa tandingan di sekitar istana negara dan patung kuda Monas menghadang aksi gabungan mahasiswa.

“Ya, ada demo tandingan untuk mahasiswa dari kelompok aksi bela negara, gitu yang kami terima informasinya,” ujar Sahat Simatupang Minggu (10/4/2022) malam. Sahat menambahkan, kelompok pemuda itu mengklaim mewakili suku – suku nusantara dengan sebutan ‘jong’.

Sahat menyarankan, mencegah  mahasiswa dan aktivis yang mendukung aksi BEM SI bentrok dengan kelompok pemuda tersebut, sebaiknya demo gabungan mahasiswa dan BEM SI dialihkan ke DPR. “Lebih baik mengalah untuk rakyat dan demokrasi dari pada ribut dengan kelompok yang mengklaim mewakili suku – suku nusantara itu,” ujar Sahat.

Unjuk rasa 11 April 2022 mendapat dukungan moral dari berbagai kalangan termasuk mantan aktivis 98. Salah satunya dari Ketua Majelis Nasional Perhimpunan Pergerakan 98 ini. Menurut Sahat aksi unjuk rasa mahasiswa patut didukung sepanjang untuk mengkritik pemerintah. “Karenanya kami ingatkan polisi jangan represif kepada mahasiswa karena aksi mahasiswa khususnya BEM SI bukan aksi menggulingkan pemerintahan. Mahasiswa juga sudah membantah hal itu,” kata Sahat.

Sahat menilai, adalah hal yang wajar jika mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa ke istana tempat Jokowi berada karena akumulasi kekecewaan disebabkan harga minyak goreng mahal, pupuk subsidi kepada petani hilang, solar hilang secara misterius dan lain-lain sementara beberapa menteri sibuk menggalang dukungan tunda Pemilu dan presiden 3 periode. Namun karena aksi unjuk rasa tandingan di sekitar istana negara dan patung kuda Monas menghadang aksi gabungan mahasiswa, Sahat menyarankan mahasiswa ke DPR.

“Jadi kalau ada yang ngomong kenapa unjuk rasanya ke Jokowi bukan ke menteri yang sibuk menggalang dukungan tunda Pemilu dan presiden 3 periode, ya biarkan saja. Silahkan saja dia yang unjuk rasa ke kantor atau kerumah dinas menteri tersebut,” kata eks Direktorat Relawan Tim Kampanye Jokowi – Ma’ruf Amin ini. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini