Dari Bambu ML ke Korupsi Rumah DP 0 Persen Anies The Untouchable

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Anies tersengat. Bukan korupsi bambu bersetubuh, bamboo ML di Bunderan HI. Kini kasus korupsi Rumah DP 0 persen menyeruak. Rumah DP 0% adalah janji politik tingkat tinggi. Janji pada rakyat kecil untuk memiliki rumah tapak. Hanya dengan penghasilan Rp7 juta. Warga Jakarta terbuai.

Dengan kampanye ayat dan mayat Anies merebut hati 58 persen kaum terbohongi. Tanpa bicara Anies mengubah persyaratan. Kaum kaya dengan penghasilan Rp14 juta bisa memiliki rumah. Tak ada pembelaan bagi rakyat kecil.

Rakyat DKI Jakarta seharusnya masuk kategori kaum pintar, cerdas, warga Metropolitan, ternyata tidak demikian. Soal politik yang dicampur dengan agama diolah oleh Anies, dengan penuh kebohongan.

Contoh terkait penanganan banjir. Pembuatan kanal dan tanggul disebut Anies sebagai menyalahi sunnatullah; hukum Allah. Air dimasukkan ke dalam Bumi, seperti mayat ditanam di tanah. Rakyat DKI Jakarta terbuai dengan kebohongan yang dibungkus agama ala Anies.

Kini publik ramai ketika Anies terperangkap kasus korupsi DP 0 persen. Banyak yang berharap dia dicokok KPK. Mimpi yang tak mungkin terkabul. Novel Baswedan jadi penjaga gawang di KPK. Anies pun dibentengi TGUPP. Untuk mengatur semua proyek; benteng Anies.

Anies di atas angin. Uang APBD DKI Jakarta dipakai secara ugal-ugalan. DPRD DKI pun menjadi para penyanyi koor; ketok palu dapat duit. Kantong korupsi dibuka. Puasa DPRD mengeruk duit korupsi zaman Jokowi-Ahok-Djarot berakhir.

Anies membeli lem Aibon Rp123 miliar. Toa tipe Zw-G10B-AS harganya Rp2.350.000. Dia beli toa Rp4 miliar. Edan. Total uang APBD Rp70 triliun dipakai seenaknya tanpa hasil nyata.

Rakyat melongo. Bingung. Salah pilih gubernur telah terjadi. Uang rakyat dihamburkan. Atap rumah dicat warna-warni. Pembatas jalan dicat warna-warni. Trotoar dibuat sempit. Jalan raya digunakan untuk berdagang. Premanisme berkembang. Rakyat tak berdaya. Lumpuh.

Kini Jakarta 42 persen tengah berharap Anies dicokok KPK. Anies lolos kasus Formula-E, dan kasus Pameran Buku Jerman saat menjadi Mendikbud.

Anies tak tersentuh oleh hukum, karena kekuatan jaringan Jusuf Kalla. Di didukung pula oleh kelompok khilafah dan radikal di institusi pemerintah. Dia adalah representasi Wahabi, HTI, Ikhwanul Muslimin. Dia didukung partai agama PKS, dan gerombolan teroris FPI tentu.

Kini, Anies tengah menggiring DPRD DKI Jakarta terlibat kasus korupsi Rumah DP 0 persen. Rakyat DKI 42 persen yang cerdas paham, korupsi dilakukan berjamaah. DPRD DKI Jakarta pasti terlibat. Kongkalikong antara Anies dan mereka. Tak ada yang bisa diharapkan dari anggota DPRD dan Anies. Sama saja.

Maka lahirlah Anies Baswedan menjadi sekuat Setya Novanto. Dia tidak tersentuh hukum. Tidak akan ditangkap KPK atau kepolisian atau kejaksaan. Dia masuk jaringan kekuatan dekat Jusuf Kalla, seperti RJ Lino misalnya. Anies adalah the untouchable. Korupsi Rumah DP 0 persen hanya mengorbankan orang lain.

Rakyat DKI tetap akan menjadi korban atas pilihan bodoh korban kampanye ayat dan mayat. Tidak akan ada hasil kerja Anies Baswedan dengan uang APBD sebesar Rp70 triliun. Yang ada pesta pora Anies membeli lem Aibon atau toa. Atau bamboo bersetubuh Rp600.000.000.

Oleh : Ninoy Karundeng

- Advertisement -

Berita Terkini