Parah! Kanselir Jerman Angela Merkel Tak Bantah Pernyataan Munarman

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Ngeles. Kanselir Jerman Angela Merkel negeri asal Nazi melalui Kedutaan Besar Jerman tetap membenarkan pernyataan Munarman. Menjelaskan tentang kapasitas individu. Ingin memastikan keamanan soal demo di Jakarta. Sekelas Kedutaan Besar kaki tangan Amerika tinggal telepon Kapolda, TNI, Polri atau saya. Beres.

Diplomat negara besar sekelas Jerman masak blusukan masuk gang Petamburan. Dengan mobil diplomat dipajang, difoto, dan bule Nazi Jerman itu juga sengaja difoto. Lalu diviralkan lewat media SBY, detikdotcom. Lewat Munarman. Konyol.

Negara asal Nazi Jerman jago propaganda. Asal Komunis juga dari Jerman. Paham soal strategi media. Yang penting sebarkan. Tujuan tercapai. Urusan belakangan. Stretegi penyebaran informasi zaman post truth. Maka, Kedubes Jerman tetap menutupi tujuan utama ke Petamburan seperti yang disampaikan Munarman.

Kedutaan Besar Jerman, tetap tidak membantah pernyataan Munarman. Tidak juga berani menyebutkan FPI. Maju kena. Mundur kena. Artinya, kedatangan diplomat Jerman ke markas FPI yang terafiliasi ISIS untuk mendukung isu yang tengah berkembang. Tujuan politis Jerman ini terkait dengan beberapa isu penting. Nikel. Dan, Jokowi.

Jerman, Eropa dan Amerika marah besar dengan Jokowi. Nikel bahan baku baterei dikuasai Indonesia. Produsen mobil Eropa dan Amerika tidak bisa membeli bahan baku: nikel. Karena Jokowi menghentikan ekspor.

Belum lagi bahan lain ikutan nikel yang lebih dahsyat. Sayangnya teknologi China yang bisa melakukan ekstrasi bahan jarang (rare earth element). Jerman dan Amerika baru sampai ke teknologi kuno: kobalt yang ketinggalan zaman.

Maka Jerman mendukung ormas radikal FPI yang berusaha menjungkalkan Jokowi. FPI. FUI. 212. Dan, yang sejenisnya. Tidak mungkin Jerman datang ke markas NU. Karena NU salah satu benteng Jokowi dan NKRI. Juga lawan ISIS. Indonesia paham tentang taktik negara Nazi Jerman.

Maka Angela Merkel ingin menunjukkan negara asal Nazi Jerman memiliki kekuatan. Investasi Indonesia di Jerman juga seuprit. Tidak banyak. Masih kalah sama Singapura. Caranya? Merusak stabilitas keamanan dan ketertiban di Indonesia. Cara paling efektif adalah muncul ke permukaan. Selama ini Jerman adalah negara banci, di bawah ketiak Amerika. Jerman memilih ormas yang menjadi musuh mayoritas rakyat Indonesia, TNI-Polri: ormas radikal FPI.

Strategi adu domba yang dilakukan Jerman dengan mendukung FPI ini adalah praktik lama penjajahan koloni Jerman di Afrika. Jerman membangun koloni di Burundi, Rwanda, Namibia, Kamerun, Gabon, Kongo, Republik Afrika Tengah, Chad, Nigeria, Togo dan Ghana. Sampai detik ini negara-negara itu berantakan, penuh konflik, kekarasan. Karena akar adu domba hasil negara Nazi Jerman masih berakar. Dan, di sana Boko Haram afiliasi ISIS marak.

Yang lebih parah lagi, Kedutaan Besar Jerman tidak langsung menyampaikan keteranga. Malah Kementerian Luar Negeri Indonesia menjadi corong Kedubes negara asal Nazi itu. Aneh. Kementerian Luar Negeri tidak tegas. Padahal kepentingan bangsa dan negara dalam memerangi ISIS, teroris, di seluruh dunia tengah digalakkan. Sifat munafik Barat kembali terbuka.

Kedutaan besar negara Nazi Jerman yang membunuh 6 juta orang kembali bermain, muncul sifat aslinya di Indonesia. Melihat potensi proxy-nya hendak dihancurkan, Jerman buru-buru bertindak: mendukung secara langsung.

Kedubes Jerman tidak menyebut masalah pernyataan Munarman. Artinya, Angela Merkel lewat Kedubes Jerman mengucapkan belasungkawa atas tewasnya 6 teroris FPI yang menyerang aparat kepolisian. Munarman menang. Kebijakan Angela Merkel lewat Kedubes Jerman aman. Indonesia runyam. Hikmahnya, cintailah Indonesia.

Penulis: Ninoy Karundeng

- Advertisement -

Berita Terkini