Indonesia Darurat Narkoba, Evaluasi Pencegahan dan Penindakan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kepolisian sudah bekeringat bahkan bedarah-darah dalam penanggulangan narkoba di semua jenis mulai dari hulu ke hilir atau sebaliknya bahkan dengan anggaran yang fantastis pula, upaya pencegahan memang tak terlihat signifikan jika ditinjau dari info penggerebekan dan pengungkapan yang dapat disaksikan melalui media elektronik dan online.

Begitu pula langkah penindakan BNN saat menciduk atau melakukan penyergapan atau pengungkapan barang haram tersebut tak jarang si pelaku bandar/kurir dihadiahi timah panas bahkan banyak pula yang kehilangan nyawa saat petugas harus melakukan tindakan membela diri akibat di serang balik oleh pelaku ala koboi di alaska sana.

Namun demikian tingkat penangkapan dari penyeludupan narkoba ini ternyata tidak juga menurun, bahkan para bandar dan kurir semakin hari semakin besar jumlah dengan
modus yang beraneka ragam, lantas mau berapa lagi orang yang harus di tembak mati oleh petugas saat ybs melakukan perlawanan, terhadap penikmat narkoba apakah kita akan biarkan di usia belia mereka harus kehilangan semangat bahkan berakhir dengan kurungan seumur hidup bahkan hukuman mati.

Pencegahan dan penindakan terhadap narkoba ini sudah sepatutnya dievaluasi oleh Presiden. Dengan melibatkan kelompok-kelompok sipil pegiat anti narkoba merumuskan pola dan metode dengan logika terbalik.

Maka caranya perlu dirumuskan secara komprehensif agar kiranya momok ketakutan kita akan hari esok Anak cucu kita sedikit terobati, sebagai analogi.

Bayangkan jika banyak apel washington masuk ke dalam negeri dengan harga di bawah rata-rata apel tersebut di jual dalam bentuk besar ataupun eceran, namun setelah beberapa hari apel tak juga laku, maka mulailah ada bandar yang mengobral apel tersebut.

Bahkan ada yang memberi secara cuma-cuma dalam jumlah besar namun tetap saja tak ada yang berniat mengkonsumsi apel tersebut, akhirnya para bandar/agen sangat kesal dengan kejadian tersebut sangkin kesalnya itu apel dibuang dan diserakkan di tepi-tepi jalan protokol mau pun lorong-lorong rumah artinya sudah dalam posisi gratis suka ya ambil seberapa sanggup bawa. Ternyata lagi-lagi tak ada yang menggubris fenomena tersebut berkardus apel memenuhi jalan raya hingga busuk.

Nah, hari ini saya sangat yakin banyak sekali pengguna Narkoba Eceran di tengah-tengah masyarakat mengingat upaya transaksi Narkoba yang tertangkap petugas dengan jumlah puluhan kilogram.

Namun heran tak ada upaya lembaga terkait merumuskan strategi bagaimana caranya rakyat tidak mau beli narkoba.

Namun kita juga sangat menyadari untuk merubah prilaku yang sudah menjadi korban/pemakai narkoba tidaklah mudah selain membutuhkan biaya yang mahal sebagai upaya rehabilitasi juga memerlukan waktu yang lama untuk sembuh bagi si pengguna, maka mengingat dari semua itu lantas hal yang strategis adalah semua instrumen baik sipil dan pemerintah melakukan upaya menangkal sejak usia dini bagi anak-anak bangsa.

Hal yang paling minimal adalah di lingkungan tempat tinggal kita masing-masing dengan kegiatan-kegiatan positif selain budaya olah raga tentunya penanaman nilai-nilai tauhid juga tidak kalah penting minimal hal itu mampu menjadi benteng mencegah dari perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain serta penyakit masyarakat lainnya.

Sekaligus besar pula harapan dengan penanaman dan pemantapan nilai-nilai tauhid ini kelak akan muncul generasi-generasi yang memiliki talenta pemimpin berakhlak baik dalam menjalankan kepemimpinannya dimanapun berada.

Mari kita mulai pencegahan untuk masalah yang sangat akut ini dimulai dari keluarga lingkungan tempat tinggal kita, maka tahun-tahun ke depan akan terlihat hasilnya.

Salam Indonesia Jaya

Penulis adalah Herdianto Ahmadin (Alumni angkatan VI  Taplai Lemhannas RI 2013)

- Advertisement -

Berita Terkini