Medan Banjir Besar, Akhyar Gagal Sebagai Plt Walikota

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan –Direktur Executif Medan Mulia Centre (MMC) Muhammad Ikhyar Velayati mengatakan Banjir besar yang melanda Kota Medan merupakan bukti gagalnya Akhyar Nasution merealisasikan visi misinya saat Pilkada Medan 2015.

“Banjir besar yang melanda kota Medan beberapa hari ini merupakan bukti kegagalan Akhyar Nasution sebagai wakil dan Plt Walikota Medan merealisasikan visi misinya yang pernah dipresentasikan dalam debat Pilkada 2015 lalu,” ujar Ikhyar di Medan, Jum’at 4 Desember 2020.

Ikhyar menjelaskan beberapa bukti visi misi pasangan Eldin-Akhyar Nasution yang gagal di wujudkan

“Saat debat dalam Pilkada Kota Medan 2015, pasangan Eldin-Akhyar Nasution berjanji akan membuat medan cantik dengan program prioritas percepatan dan perluasan infrastruktur jalan, pembangunan dan pengerukan drainase agar tidak banjir, penataan kota serta pembangunan taman dan kebersihan kota menuju medan cantik, tetapi selama hampir 5 Tahun menjabat tidak satupun program tersebut terwujud, misalnya Jalan jalan di kota Medan masih banyak yang rusak, banjir justru semakin sering terjadi serta semakin membahayakan warga Kota Medan,” sambungnya.

“Saat ini saja sudah ada 6 orang yang meninggal dan ribuan rumah terendam, Medan juga semakin semraut dan kotor, bahkan akhir tahun 2019 lalu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLKH) menyatakan bahwa Kota Medan menjadi kota TERKOTOR di Indonesia yang membuat malu warga Kota Medan,” sindir Ikhyar yang juga mantan Ketua PKNU Sumut

Ikhyar menjelaskan bahwa masalah banjir di Kota Medan sebenarnya sudah teridentifikasi sumber masalahnya.

“Sebenarnya masalah banjir ini sudah teridentifikasi sumber masalahnya yaitu koordinasi yang buruk antar dinas misalñya Dinas Perkim dan PU buat program sendiri sendiri, kemudian pengerukan parit yang tidak maximal serta cenderung formalitas,” tambah dia.

“Selain itu pembangunan infrastruktur yang tumpang tindih, drainase yang sempit juga menjadi masalah khususnya di Medan Utara. Hal lain adalah belum tersambungnya aliran pembuangan ke sungai deli, tetapi karena Akhyar Nasution sebagai walikota lemah dalam kepemimpinan, serta tidak mampu berkordinasi dengan provinsi dan pusat untuk mengawal anggaran, mengakibatkan masalah klasik kota Medan ini tidak bisa terselesaikan hingga hari ini,” tegas Ikhyar.

Ikhyar mengatakan Banjir besar yang melanda Kota Medan merupakan pukulan telak bagi Akhyar Nasution.

“Banjir besar yang melanda Kota medan beberapa hari ini secara moral merupakan pukulan telak bagi Akhyar Nasution, apalagi kejadian banjir besar ini terjadi seminggu sebelum pemilihan, rakyat pasti tidak mau lagi Takicuah Di Nan Tarang,” ujar Bung Ikhyar demikian akrab disapa.

Banjir bandang melanda Kota Medan, Jumat (4/12/2020) mengakibatkan ribuan rumah milik warga terendam serta ditemukan ada 6 warga meninggal.

Banjir disebabkan hujan deras pada Kamis malam hingga Jumat dini hari membuat bagian hulu Sungai Deli meluap hingga ke arah hilir serta Jebolnya tanggul PDAM Tirtanadi ini, Jum’at (4/12). (Red)

- Advertisement -

Berita Terkini