Palestina Dihapus dari Peta Hingga India Beli Drone Israel

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Senin (20/7) kemarin. Mulai dari Palestina dihapus dari peta daring hingga India beli drone Israel. CNNIndonesia.com merangkum sejumlah kejadian tersebut dalam kilas internasional.

1. Dihapus dari Peta Daring, Palestina Kecam Google-Apple

Pemerintah Palestina mengecam Google dan Apple lantaran dihapus dari peta digital yang mereka buat.

Palestina menuding kedua raksasa teknologi itu memihak Israel. Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad Al Maliki, menuturkan telah mengirim surat resmi kepada manajemen kedua perusahaan itu sebagai protes atas penghapusan tersebut.

“Menghapus nama negara Palestina di peta kedua perusahaan tersebut merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan tunduk pada tekanan dan pemerasan yang dilakukan Israel, dan jika mereka tidak menarik kembali tindakan mereka, kami akan mengajukan tuntutan hukum terhadap mereka,” kata Al Maliki saat diwawancara radio resmi pemerintah Palestina pada Minggu (19/7).

Apple dan Google dituding telah menghapus nama Palestina pada peta daring mereka. Pengguna tidak akan menemukan wilayah Palestina jika mengetik nama itu di fitur pencarian pada Google Maps atau Apple Maps.

Kedua peta itu hanya akan mengarahkan pencarian ke wilayah Israel. Meski tertera wilayah Jalur Gaza dan Tepi Barat, Google Maps dan Apple Maps tidak melabeli wilayah itu sebagai wilayah Palestina, melainkan termasuk wilayah Israel.

Selama ini, kedua perusahaan teknologi itu memang tidak pernah menyematkan Palestina secara gamblang pada masing-masing peta mereka.

2. Warga Thailand Demo Tuntut Solusi Krisis Ekonomi Dampak Covid

Ribuan penduduk Thailand berunjuk rasa pada akhir pekan lalu di Monumen Demokrasi Bangkok, menuntut pemerintah yang dipimpin Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha mundur, karena dinilai tidak mampu menangani krisis ekonomi yang dipicu pandemi virus corona (Covid-19).

Dilansir AFP, Senin (20/7), para demonstran juga menuntut pemerintah menghapus undang-undang pencemaran nama baik Kerajaan Thailand yang selama ini masih digunakan.

Demonstrasi ini menjadi aksi protes terbesar di Thailand sejak 2014 dan berlangsung hingga larut malam. Para demonstran yang didominasi pelajar itu turun ke jalan dengan mengenakan pakaian hitam.

Mereka menyanyikan lagu-lagu rap bernada anti-pemerintah dan melambai-lambaikan poster berisi kecaman terhadap pemerintahan mantan Prayut Chan-o-cha.

“Pemerintah tidak peduli dengan kita. Hukum melindungi orang kaya dan meninggalkan orang yang tidak punya apa-apa,” kata seorang demonstran bernama Sang.

“Kita harus keluar (untuk bersuara), tidak ada lagi yang tersisa,” tambah rekan Sang, Mee.

3. India Beli Drone Israel untuk Jaga Perbatasan

India dan China dikabarkan terus saling mengerahkan sejumlah pesawat nirawak atau drone untuk bersiaga di Lembah Galwan, perbatasan di dekat Himalaya yang menjadi sengketa kedua negara.

Pengerahan drone-drone ini dilakukan meski kedua negara tengah berdialog menyelesaikan sengketa di perbatasan yang dipicu bentrokan antar-militer pada Juni lalu.

Media India menuturkan pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi bahkan berencana membeli drone lebih banyak lagi dari Israel, sementara New Delhi juga tengah memproses pembelian pesawat sejenis, Predator B, dari Amerika Serikat.

Di sisi lain, China juga tak tinggal diam. China telah mengerahkan drone-dronenya sebagai pertahanan di perbatasan de facto ke dua negara yang dikenal dengan Line of Actual Control (LAC) di dekat Himalaya.

Sumber : CNNIndonesia.com

- Advertisement -

Berita Terkini