Vaksin Imun Nusantara Senjata Ampuh Melawan Bioterorism

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Dari pernyataan Siti Fadilah Supari mantan Menkes yang juga seorang dokter, yaitu mempertanyakan basis sumber data sehingga WHO kemudian menyatakan bahwa dunia sedang bearada dalam situasi Pandemi Virus Corona.

Dimana masa lalu pandemi virus bersifat natural sejalan pengetahuan dimasa itu walau belum semaju sekarang memahami struktur genetika kemunculan wabah seperti flu, tipus, kolera dsb semua selalu bisa terlacak asal usulnya dari hewan penyebabnya hingga rantai penularannya.

Maka seharusnya WHO sudah memiliki basis data valid adanya virus Covid-19, sebagaimana dengan sebelumnya adanya Flu Burung serta lainnya. Namun kali ini terdapat ketidak jelasan mengenai asal usul virus Covid-19, bahkan masih menjadi perdebatan apakah berasal dari China atau Amerika.

Pada waktu sebelumnya wabah penyakit itu sendiri efek penyebaran juga tidak masif atau lambat, sehingga dengan demikian bisa terisolir pada saat sumber awal sudah diketahui.

Ini menjadi berbeda dengan apa yang terjadi pada Virus Covid-19, sedemikian masif menyebar ke seluruh penjuru dunia dalam waktu singkat bahkan dengan varian berbeda-beda pada wilayah penyebaran. Sehingga Fadila Supari menyebutkan yang sedang dihadapi semacam bioterorism. Dunia sedang dalam ancaman serangan bioterorism, yang artinya terdapat campur tangan manusia dalam keberadaan virus Covid-19.

Dan tidak dapat juga mengatakan siapa penyebabnya dari negara mana, karena yang sedang dihadapi adalah kelompok Non State global. Juga disebutkan dengan demikian tidak dapat berharap pandemi ini berlalu namun sebaiknya bagaimana manusia dapat hidup bersama pandemi.

Sorotan tentunya adalah dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh adanya pandemi ini, yang bisa menjadi jauh lebih berbahaya daripada dampak kematian akibat virus itu sendiri.

Jangan melihat dari berapa banyak yang tertular/terinfeksi oleh virus Covid-19, tetapi berapa banyak kematian akibat dari virus itu sendiri. Maka akan terlihat bahwa dampak sosialnya sungguh lebih besar daripada kematian akibat virus tersebut.

Ingat juga bahwa varian baru Covid akan terus ada. Kalau dilihat dari gejala selama setahun lebih ini. Bisa dikatakan terdapat update-update varian baru yang lebih mematikan. Artinya ancaman dari Bioterorisme akan terus berlangsung dan semakin hebat dampaknya.

Pandemi virus semakin lama tidak laku lagi, sehingga update varian-varian yang lebih berbahaya diciptakan. Ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah membuat kebijakan dalam melawan Covid-19. Ekonomi menjadi ambruk, ditengah Pandemi. Dan mungkin demikian skenario globalism melalui bioterorism.

Rakyat yang kelaparan, kehilangan pekerjaan, krisis sosial dan berujung menjadi situasi chaos dan beramai-ramai melawan pemerintah.

Disoroti pula mengenai upaya Dr. Terawan dan kawan-kawan dalam membuat Vaksin Imunitas Virus Covid-19 yang disebutkan mendapat hambatan-hambatan. Dalam hal ini disebut sebagai mafia vaksin yang tidak suka terhadap apa yang sedang dilakukan Dr. Terawan dan kawan-kawannya.

Metoda vaksin imunitas yang sebelumnya digunakan untuk penyakit kanker, sedang diupayakan juga dapat digunakan melawan virus Covid-19 dan variannya maupun virus-virus lainnya. Tentu sangat merugikan mafia vaksin bila dapat berhasil dilaksanakan dan disebarluaskan.

Vaksin imunitas virus yang bernama Vaksin Imun Nusantara adalah senjata ampuh menghadapi ancaman bioterorism. Oleh sebab itu sudah seharusnya mendapat dukungan baik pemerintah, aparat pertahanan dan tentu dukungan rakyat bangsa Indonesia.

Dukung terus upaya anak bangsa dalam upaya mempertahankan bangsa dan negara Indonesia.

Jakarta 24 Juni 2021

Oleh : Jeannie Latumahina

- Advertisement -

Berita Terkini