Muda Empati: Komunitas Anak Bandung Serukan Dukungan dan Edukasi Publik tentang Kanker

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

 

Secara global, 4 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia. Dilatarbelakangi hal tersebut, komunitas asal Bandung Muda Empati mengadakan serangkaian campaign berupa kerja sama dengan Yayasan Kanker hingga diskusi terbuka bersama dokter, psikolog, para penyintas, serta pemuda. Tema Hari Kanker tahun ini adalah “Close the Care Gap”, menyoroti kesenjangan perawatan dan akses kesehatan bagi pasien kanker.

Melalui kegiatan ini, Muda Empati berusaha mengimplementasikan pilar-pilarnya sebagai berikut:

1) Emotional Empathy, yaitu dengan melakukan kegiatan produktif bersama balita penderita kanker untuk memupuk tenggang rasa serta transmisi energi positif, bahagia, dan semangat untuk terciptanya dukungan antar sesama.

2) Cognitive Empathy. Muda Empati kerap kali menjadi platform anak muda Bandung untuk berdiskusi ragam isu berkelanjutan. Tujuan konkret dari pilar ini adalah membuat peserta memahami dan mengerti perspektif orang lain, menjadi komunikator yang baik, serta meningkatkan kemampuan intelektual.

Pada hari Sabtu, 9 Maret 2024, Muda Empati mengadakan diskusi bertajuk Zest for Hope dengan 5 pembicara terundang. Pembahasan yang dicakup sangat luas. Mulai dari stigma kanker dan perlunya ditekankan bahwa kanker adalah penyakit yang tidak menular. Data pengidap kanker di Indonesia secara demografis. Hingga bahasan spesifik mengenai faktor penyebab, gejala, dan pengobatan kemoterapi.

Dalam diskusi ini, Muda Empati juga turut mengundang Komunitas Youth Health Hub yang direpresentasikan oleh dr. Gilang Dwi Putra, M.D. Dalam forum ia memaparkan pengalamannya saat perjalanan tugas di Italia untuk mengkomparasikan teknologi penanganan kanker, kurangnya akses komunikasi di Indonesia sebagai salah satu faktor struktural, juga pentingnya peran pemuda untuk terus menyuarakan dan memberi semangat pada survivor kanker.

Selain perspektif dari ahli kesehatan, Acara Zest for Hope Muda Empati juga turut mengundang 2 perempuan penyintas kanker. Keduanya telah melakukan kemoterapi bertahun (lebih dari 100x) dan berhasil dinyatakan remisi di tahun 2017 dan 2020. Pengalaman mengharukan di tutup dengan berbagi harapan total sembuh dari penyakit kanker yang semula distigmakan sebagai penyakit tak tertolong.

Terakhir, Komunitas Muda Empati juga turut mengundang perspektif psikologi. Sesi ini merupakan sesi yang sangat menarik karena mengupas sisi mentalitas dan menekankan pentingnya support sosial. Terdapat setidaknya 8 hal penting yang harus dilakukan untuk memberi perlakuan adil, suportif, serta inklusif pada pejuang kanker.

Sebagai komunitas yang menjadikan Empati sebagai basis dari pemberdayaan, Muda Empati percaya bahwa campaign ini merupakan kesatuan dari grass root movement yang bisa memberi sumbangsih pada Tujuan no. 3 Pembangunan Berkelanjutan tentang penjaminan kehidupan sehat dan sejahtera untuk seluruh penduduk semua usia.

Mari lakukan pola hidup sehat dan terus bagikan supportmu kepada para pejuang kanker di Indonesia

- Advertisement -

Berita Terkini