KKN STISNU Cianjur: Implementasi Kampus HAROKAH

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Cianjur – Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi bagian proses pembelajaran bagi mahasiswa. KKN merupakan pembelajaran dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat (PKM). PKM dalam hal ini menjadi salah satu Tridarma perguruan tinggi.

Pada Sabtu, 3 Juni 2023, STISNU Cianjur menyelenggarakan Diklat KKN bagi mahasiswa di tahun akademik 2022/2023. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua BPPTNU KH Chairul Anam dan Ketua STISNU Cianjur Dr. KH. Aguslani Mushlih, M.Ag.

Dalam sambutannya, KH Chairul Anam menyebutkan bahwa program KKN ini ada harus ada inovasi. “Inovasi ini penting untuk diperhatikan. Apalagi bagi mahasiswa yang terjun ke lapangan,” katanya.

Menurutnya, mahasiswa harus pula memahami situasi nyata di lapangan. Komunikasi dengan masyarakat harus menyesuaikan dengan situasi dan tingkat pemahaman masyarakat.

“Mahasiswa harus mampu menciptakan kebaruan dalam mengembangkan masyarakat,” tutur KH Chairul Anam.

Ia menegaskan, untuk mengembangkan masyarakat, mahasiswa perlu melakukan orientasi. Orientasi ini penting dalam memahami dan memetakan permasalahan yang ada.

“Permasalahan ini kemudian diruntut dan dipikirkan saling keterhubungan dengan aspek lainnya dalam pengembangan masyarakat,” bebernya.

Sementara ketu, Ketua STISNU Cianjur berpesan kepada mahasiswa agar mampu memanfaatkan waktu seefektif mungkin dalam pelaksanaan KKN.

“Anda harus mampu menjadi teladan dalam kedisiplinan waktu, terutama di lokasi KKN,” imbuh Ketua STISNU Cianjur.

Ia menegaskan bahwa kemampuan komunikasi di masyarakat pun perlu diperhatikan. Sebab, mahasiswa pasti bergaul dengan masyarakat di lokasi KKN.

Ketua STISNU Cianjur juga mengingatkan mahasiswa, bahwa KKN untuk mengimplementasikan Jargon HAROKAH bermanhaj Aswaja Annahdliyyah (Harmonis, Amanah,-Akuntabel, Ramah, Objektif, Kolaboratif, Adaptif-Akomodatif, dan Humanis).

“Di masyarakat pasti ada keragaman. Oleh karena itu, mahasiswa KKN hendaknya mampu mengharmonikan keragaman tersebut”, tutur Ketua KKN STISNU.

Dirinya menyebut, keramahan menjadi kunci pula dalam kesuksesan program KKN.

“Kesuksesan KKN harus objektif juga kolaboratif. Mahasiswa KKN harus mampu kolabarasi dengan semua segmen masyarakat,” lanjutnya.

Ia berharap, mahasiswa pun seyogyanya mampu beradaptasi dengan keadaan masyarakat. Penyesuaian dengan lingkungan sekitar menjadi sudut pandang dalam pengembangan masyarakat.

Lalu, kata H. Aguslani, humanis tetap harus dijunjung kuat oleh mahasiswa. Apa yang dihadapi adalah manusia, bukan yang lainnya. “Makanya, setiap segmen masyarakat harus diperlakukan layaknya manusia,” tutupnya. (Rudi Ahmad Suryadi)

- Advertisement -

Berita Terkini