Jembatan Kerjasama Vocational Technology Antar Perguruan Tinggi Indonesia dan China

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Oleh: Hanief Saha Ghafur (Ketua Program Doktor Kajian Stratejik & Global, SKSG, Universitas Indonesia)

Beberapa kawan dari perguruan tinggi Tiongkok minta saya menjembatani kerjasama dengan perguruan tinggi Indonesia. Khususnya untuk pengembangan pendidikan Vokasi.

Mereka datang ke Indonesia antara 6 sd 10 Desember. Rombongan delegasi dari Tiongkok ada 6 orang, antara lain Prof. Diao Jiandong (Presiden SFTC), Jackton Lu (Jilin University), dan Dong Quanxian (Qingdao University).

Memenuhi permintaan mereka, saya menghubungi dan minta waktu kepada Ibu Dirjen Vokasi, Rektor ITS, Direktur Sekolah Vokasi UI, Direktur PNJ, Direktur Politeknik APP, Rektor Unisma, & Rektor UNUJA.

Alhamdulillah mereka berkenan menerima kunjungan & sekaligus penandatanganan MoU dengan para Rektor masing-2. Hanya dengan Ibu Dirjen Vokasi dan Direktur PNJ yg tidak sempat bertemu. Karena permintaan mendadak & sempitnya waktu.

Ibu Dirjen Vokasi sedang padat kegiatan dan acara kegiatan di luar kota (Banda Aceh & Semarang). Sedang Direktur PNJ sedang berada di Malaysia.

Bidang kerjasama yg akan diperkuat adalah bidang sains dan teknologi. Khususnya bidang elektronika & kendaraan listrik (electric vehicle).

Kita tahu bahwa Republik Rakyat China (PRC) adalah investor asing terbesar ketiga setelah Singapura & Jepang. Termasuk dalam bidang elektronika dan kendaraan listrik.

Mereka mengajak kerjasama dan berharap dapat mem-backup beberapa industri China yg ditanamkan di Indonesia. Pada hari pertama Kamis 7/12 di Jakarta berkunjung ke Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia diterima oleh Wakil Direkturnya dan beberapa pejabat lainnya.

Juga berkunjung ke Kampus Politeknik Negeri APP yg merupakan politeknik kedinasan di bawah Kementerian Perindustrian. Mereka diterima oleh Direktur dan pimpinan lainnya.

Mereka juga menandatangani MoU untuk saling memperkuat kerjasama industri dan perdagangan antar negara. Termasuk dalam hal beasiswa dan magang industri.

Pada hari kedua para Rektor dari China berkunjung ke ITS di Surabaya. Diterima oleh Rektor ITS, Prof. Mohammad Ashari, Ph.D, Wakil Rektor-1, dan Direktur Pascasarjana ITS.

Universitas Jilin & ITS sama-sama memiliki keunggulan dalam bidang electric vehicle. Saya pernah berkunjung ke Universitas Jilin pada 2019. Khususnya gedung dan peralatan bengkel kendaraan listrik.

Universitas Jilin juga membantu ITS berupa peralatan bengkel dan alat laboratorium. Selain itu, juga disepakati pemberian beasiswa kepada dosen dan pemagangan industri, sandwich program, sabbatical life, postdoctoral fellowship, & visiting scholar.

Baik di perguruan-tinggi mereka di China atau di ITS Indonesia. Selain beasiswa, mereka menawarkan magang industri kepada dosen dan mahasiswa ITS. Baik pada tingkat pembelajaran undergraduate dan graduate certificate.

Pada hari ketiga, Sabtu 9/12 kami datang ke 2 perguruan tinggi, yaitu UNUJA perguruan tinggi NU berbasis pesantren di Paiton, Probolinggo. Para delegasi dari Tiongkok kagum dengan kemampuan para santri berbahasa mandarin dan Inggris.

Mereka ngobrol dengan bahasa Mandarin dari sejak datang sampai kita meninggalkan pesantren. Usai MoU dengan Rektor UNUJA & makan siang bersama rombongan para Rektor dari China meluncur ke Malang.

Di kota Malang kita hadir di UNISMA untuk kerjasama dan tanda tangan MoU. Diterima oleh Rektor dan pimpinan UNISMA. Baik ITS, Vokasi UI, Politeknik APP, UNUJA & UNISMA segera dalam waktu dekat akan merealisasi beasiswa dan magang industri ke Tiongkok.

Khususnya di beberapa universitas di Shandong dan Qingdao. Pada hari keempat, Minggu 10/12 rombongan akan meluncur ke Kuala Lumpur, Malaysia dari Surabaya. Selamat dengan perjalanan yg indah dan menyenangkan.

- Advertisement -

Berita Terkini