10 Hektar Ladang Ganja Ditemukan, GP Ansor Cianjur Minta Aparat Tindak Tegas Pelaku

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

 

MUDANEWS.COM, CIANJUR – Aparat kepolisian diminta untuk menindak tegas para pelaku penanaman sekitar 10 hektar pohon ganja yang sengaja ditanam di atas lahan milik Perhutani, puncak Gunung Karuhun, Kampung Pasirleneng, Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Ketua Gerakan Pemuda Ansor Cianjur, Ariful Holiq Zaelani, Sabtu (02/07/2022) menegaskan hal itu, saat diwawancarai dalam sebuah acara. Ia juga mendesak pihak Perhutani dan aparat terkait memetakan dan meningkatkan pengawasan secara intensif dengan melakukan patroli di lokasi yang rawan ditanami ganja.

“Selain itu bersama pihak kepolisian untuk terus menelusuri dan memusnahkan ladang ganja dengan cara dibakar,” ucap pimpinan Pondok Pesantren Almusri Banu Mansur, Bojong Picung.

Dia pun mengajak masyarakat untuk turut aktif melaporkan kepada aparat Kepolisian jika mengetahui informasi adanya yang menanam ganja di hutan, khususnya di area hutan atau kebun di Cianjur.

Sebelumnya Polres Cianjur berhasil menemukan ladang ganja seluas hampir 10 hektar di Kabupaten Cianjur.

Kasat Narkoba Polres Cianjur AKP Maruf Murdianto mengatakan, ladang ganja tersebut lokasinya ternyata berdekatan dengan Situs Megalitikum Gunung Padang.

“Tempatnya memang berdekatan, jarak antara Gunung Padang dengan Gunung Karuhun hanya sekitar 1 kilometer,” ujarnya.

Menurut AKP Maruf, ladang ganja yang paling dekat berada di belakang Kawasan Wisata Gunung Padang.

“Jadi lokasinya terpecah, tidak disatu titik. Ada juga yang berdekatan dengan Gunung Padang,” tuturnya.

Ia menyampaikan jika tanaman ganja itu ditanam di lereng-lereng gunung yang jauh dari pemukiman dan jarang dilalui warga sekitar.

“Ditanamnya memang di tengah hutan di gunung. Dari pemukiman penduduk ke titik penanaman ganja terdekat itu sekitar 2 kilometer. Dan memang jarang dilalui masyarakat. Ketahuan juga setelah ada warga yang cari madu di hutan, kemudian melapor dan akhirnya kita cek ke lapangan,” tandasnya.

- Advertisement -

Berita Terkini