Haikal Hassan, Dipolisikan Usai Bicara ‘Bertemu Rasulullah’

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Sambutan Sekjen Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan, di pemakaman laskar FPI korban penembakan di Tol, beberapa waktu lalu berbuntut panjang. Haikal Hassan kini dipolisikan karena ucapannya yang menceritakan ‘mimpi bertermu Rasulullah SAW’.

Adalah Husein Shihab yang melaporkan Haikal Hassan ke Polda Metro Jaya. Husein Shihab melaporkan Haikal Hassan ke Polda Metro Jaya pada Senin (14/12/2020).

Dalam laporan resmi bernomor LP/7433/XII/YAN.25/2020/SPKT PMJ, Haikal Hassan dilaporkan atas tuduhan tindak pidana ujaran kebencian melalui ITE dan Penistaan Agama serta menyebarkan berita bohong yg dapat menimbulkan kegaduhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat 2 UU ITE dan Pasal 156 huruf a KUHP dan/atau Pasal 14 dan Pasal 15 UU No. 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Menurut Husein Shihab, Haikal Hassan telah berbohong dengan menyebutkan bahwa keluarga laskar FPI akan didatangi Rasulullah SAW.

“Iya itu dilaporkan mengenai mimpi Rasulullah kemarin. Dia kan bilang kemarin bahwa semua orang yang dalam ceramahnya itu beberapa menit, itu kan bilang semua orang yang berduka itu didatangi sama Rasulullah. Itu konteksnya di situ dari narasi satu kalimat itu sudah menurut kita itu udah ada berita bohongnya. Karena nggak mungkin semua orang yang berduka itu didatengi Rasulullah,” ujar Husein Shihab, selaku pelapor, saat dihubungi wartawan, Selasa (15/12/2020).

Husein Shihab mengatakan pernyataan Haikal Hasan itu disampaikan saat memberikan ceramah di pemakaman 6 laskar FPI yang tewas ditembak polisi di Megamendung, Bogor, beberapa waktu lalu. Menurutnya, pernyataan Haikal Hasan itu menyesatkan.

“Iya menyesatkan. Menyesatkan orang dengan berita bohong itu. Orang akan percaya dengan berita seperti itu. Padahal kan harus dibuktikan bener nggak omongannya Haikal,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum Forum Pejuang Islam Guz Rofi’i mengatakan Haikal Hassan mempolitisasi pernyataannya soal mimpi ‘bertemu Rasulullah SAW’ untuk kepentingan diri dan kelompoknya.

“Kalau mimpi itu dipolitisir untuk kepentingan dirinya, dan kelompoknya dengan mengatakan atas nama Rasul. Padahal kita nggak tahu wajah Rasul bagaimana kan gitu. Apakah Rasulullah datang, ‘hey Haikal, saya Rasulullah, kan gitu’. Tolong begini begitu kan nggak masuk akal,” kata Gus Rofi’i.

“Jadi kami menduga ini ada dugaan dusta untuk kepentingan dia dan kelompoknya. Kalau dibiarkan terus menerus maka suatu saat nanti ada kiai entah habaib yo ngarang-ngarang lagi gitu loh. Kan kasihan umat gitu kan,” tutur Guz Rofi’i.

Menurutnya pula, seseorang yang bermimpi bertemu dengan Rasulullah pun tidak seharusnya diceritakan ke khalayak.

“Nah yang bener itu kalau kita mimpi, misalnya tuh, anggep aja bener mimpi ketemu Rasul. Kalau orang itu alim, ngerti agama, maka dia nggak cerita gitu loh. Apa sih perintahnya? Untuk kebaikan kan gitu. ‘Khoirunnas anfauhum linnas’ sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain, kebaikan orang lain. Jadi nggak usah diumumkan,” tuturnya.

Pernyataan Haikal Hassan itu diunggah di akun YouTube Front TV. Simak di halaman selanjutnya.

Pernyataan Haikal Hassan itu diunggah dalam akun YouTube Front TV. Video itu diambil ketika pemakaman 5 pengikut Habib Rizieq di Megamendung. Video yang diunggah pada 9 Desember itu diberi judul ‘SAMBUTAN & DOA IB-HRS, UBN, BABE HAIKAL DI PEMAKAMAN SYUHADA’.

Di video yang berdurasi 19.04 menit itu, awalnya Habib Rizieq Shihab yang menyampaikan sambutan. Lalu disambung Ustaz Bachtiar Nasir, baru kemudian giliran Haikal Hassan.

Dalam kesempatan tersebut, Haikal Hassan awalnya bercerita ketika anaknya meninggal dunia. Ketika itulah dia bercerita ‘mimpi’ Rasulullah menemui dua anaknya.

Video Haikal Hassan bercerita soal mimpi itu kemudian banyak diunggah ulang oleh akun YouTube lain. Lalu muncul juga narasi Haikal Hassan mendapat bisikan Rasulullah.

Dikonfirmasi terpisah, Haikal Hassan menegaskan tidak pernah menyebut mendapat bisikan Rasulullah. Haikal Hassan menekankan yang dia sampaikan di Megamendung itu karena mendapat mimpi.

“Maaf nggak ada tanggapan,” singkat Haikal Hassan.

Haikal Hassan juga ditanya soal laporan terhadapnya di Polda Metro Jaya. Namun pria yang akrab disapa Babe Haikal itu belum merespon.

Bagaimana tanggapan ulama soal pernyataan Haikal Hassan ini? Simak di halaman selanjutnya.

PWNU Jatim Tak Percaya

PWNU Jawa Timur angkat bicara soal Sekjen Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan, yang mengaku bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW. Haikal kini dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena pengakuannya tersebut.

“Saya tidak tahu beliau bermimpi sungguh atau tidak. Tapi dari orang itu kan tidak boleh menginformasikan sesuatu yang dapat satu kelebihan (bertemu Rasulullah). Jadi biasanya hal-hal seperti itu tidak dipublikasikan. Kalau orang yang sering ketemu Nabi itu tak di-publish,” kata Khatib Syuriah PWNU Jatim KH Safruddin Syarif kepada detikcom, Selasa (15/12/2020).

Untuk itu, Safruddin mengungkapkan tak percaya Haikal bertemu lewat mimpi dengan Rasulullah SAW. Sebab, ia menilai pengakuan Haikal penuh motif politis untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.

“Kalau ini kan kentara sekali ada motif. Makanya kemudian saya cenderung tidak percaya apa yang dikatakan Haikal Hassan. Tapi hakikatnya dia sendirilah. Kalau dia bohong, ya dia tanggung jawab sendiri. Karena kita kan tidak tahu,” tegas Safruddin.

“Dan saya melihat ini ada motif-motif politik untuk memberikan satu dukungan dan memberikan penegasan kepada masyarakat supaya kalau mati akan bersama dengan Kanjeng Nabi. Kan gitu seakan-akan. Maka dari itu, perlu dicurigai. Artinya, saya pribadi tidak percaya ungkapan Ustaz Haikal Hassan itu,” tambahnya.

Safruddin kemudian menjelaskan orang yang bertemu dengan Rasulullah sebenarnya tidak ada larangan memberitahukan kepada orang. Namun hal itu dikhawatirkan akan menjadi riya.

Sumber : detik.com

- Advertisement -

Berita Terkini