Harga Cabai Merah dan Minyak Goreng Dalam Tren Naik, Ini Warning Buat Pemerintah

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin mengatakan harga minyak goreng curah sejak Desember kemarin memang sudah mengalami kenaikan. Kalau sebelumnya harga minyak goreng mampu dijual di kisaran 12.500 per Kg di kota Medan. Maka harganya saat ini ditransasikan di kisaran 15.000 per Kg nya. Sementara untuk minyak goreng jenis kemasan, di kota Medan harganya relatif stabil.

“Harga minyak goreng curah di Sumut memang tidak seburuk harga minyak goreng di wilayah lainnya. tetapi kenaikan minyak goreng curah sekitar 7.5% tersebut menyisahkan pertanyaan besar. Karena keniakan harga minyak goreng justru terjadi disaat harga CPO mengalami penurunan belakangan ini. Sejak pertengahan juli hingga saat ini harga CPO berada dalam rentang 3.200-an ringgit per ton hingga dikisaran 4.400-an ringgit per tonnya,” jelas Benjamin.

Dijelaskan Benjamin kembali, karena di sebeum bulan Juli, harga CPO sempat bertengger di atas level 6.000 ringgit per tonnya. Tetapi justru harga minyak gireng curah kala itu bisa digiring hingga ke level 12 ribuan per Kg. Sejauh ini perdebatan muncul karena ada serapan CPO untuk program B35. Meskipun masih diperdebatkan, namun saya menilai realisasi harga yang tinggi tersebut sangat kontradiktif dengan penurunan harga CPO itu sendiri.

“Sementara itu, harga cabai merah kembali mengalami kenaikan yang cukup tajam di akhir pekan ini. Ada setidaknya beberapa hal mendasar dan struktural terkait dengan kenaikan harga komoditas tersebut. Mulai dari kenaikan biaya input produksi, ancaman penurunan produksi, yang membuat harga komoditas seperti cabai akan mampu bertahan di harga tinggi untuk waktu yang lebih lama,” ujarnya.

Belakangan ini, sambung Benjamin, penurunan harga cabai hanya terjadi sesaat, dan langsung naik. Padahal dari hasil pengamatan saya sebelumnya, harga cabai yang murah itu bisa bertahan selama lebih kurang 2 bulan atau lebih. Namun belakangan ini hanya bertahan sekitar 1 bulan. Disisi lain harga bertahan mahal lebih lama sekitar 1.5 kali, dibandingkan dengan tahun sebelum terjadi kenaikan harga pupuk dan pestisida yang signifikan dalam hampir 3 tahun terakhir.

“Pada hari Jumat kemarin berdasarkan hasil pemantauan PIHPS, harga cabai menyentuh 50 ribuan per Kg. Sementara harga pada akhir pekan ini juga masih relatif tidak jauh berbeda antara 45 ribu hingga 53 ribu per Kg di tingkat pedagang pengecer. Ada kenaikan sekitar 25% dibandingkan dengan harga sebelum menjelang akhir pekan,” imbuhnya.

Sementara, kata Benjamin, di Sumut saat ini khususnya di kota Medan, pasokan cabai banyak ditopang dari luar Sumut diantaranya dari wilayah Aceh. Pasokan cabai dari wilayah Sumut baru akan terlihat di bulan Maret mendatang.

“Dan bukan jaminan juga saat nanti pasokan melimpah dari wilayah Sumut, harga cabai bisa ditekan di bawah 30 ribuan per Kg. Situasi saat ini sudah jauh berbeda setelah terjadi kenaikan biaya input produksi yang sangat tajam,” kata Benjamin. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini