Laju Kenaikan Harga Pangan di Sumut Terhenti, Kota Medan Bahkan Tidak Bergeming

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Harga sejumlah kebutuhan pangan di Sumatera Utara (Sumut) terhenti belakangan ini. Bahkan di kota Medan, harga pangannya relatif tidak bergerak meskipun harga BBM sudah dinaikkan. Harga kebutuhan pangan masyarakat di Sumut terpantau naik itu di hari Senin. Namun setelahnya hingga hari ini, harga kebutuhan pangan masyarakat terlihat tidak mengalami perubahan.

Hal itu dikatakan Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Rabu (8/9/2022).

Bahkan, jelas Benjamin, harga cabai merah di wilayah Sumut terpantau mengalami pelemahan. Harga cabai merah yang di awal pekan sempat menyentuh 90 hingga 105 per Kg. Saat ini dijual di kisaran angka 80 ke 85 ribu di Sumut, bahkan menyentuh 75 hingga 80 ribuan di kota Medan. Dan penurnan harga cabai merah ini bukan berarti mengabaikan kenaikan harga BBM sebelumnya.

“Tetapi jauh hari saya sudah utarakan kalau di September ini harga cabai merah akan mengalami penurunan. Karena harganya sudah terbilang sangat mahal. Sementara itu, harga komoditas lainnya seperti daging ayam justru sempat mengalami penurunan setelah BBM dinaikkan di kota Medan. Akan tetapi, temuan kita di lapangan, ayam pedaging yang sebelumnya di kota Medan itu paling berat sekitar 1.8 kg,” ujar Benjamin.

Saat ini, lanjutnya, dijumpai ayam pedaging yang beratnya mencapai 3.2 Kg. semakin besar ayamnya, maka harganya semakin murah karena input produksinya bisa ditekan dengan menjual ayam ukuran besar tersebut. Jadi bukan disimpulkan bahwa kenaikan harga BBM tidak memberikan dampak pada harga ayam itu sendiri.

“Sementara itu, anomali harga pangan di Medan yang terbilang stabil setelah kenaikan harga BBM masih tengah kita observasi. Bisa saja terlalu dini kita menyimpulkan bahwa kenaikan harga BBM tidak memberikan dampak kenaikan harga pangan di kota Medan. Tetapi setidaknya ini yang kita harapkan, yakni harga tetap stabil meskipun BBM sudah dinaikkan,” ujar Benjamin.

Sejauh ini, sambungnya, penyesuaian harga pangan di Sumut pada hari Senin, terkait dengan kenaikan harga BBM sebelumnya masih terbilang wajar. Setelah memperhitungkan konversi kenaikan harga BBM ke transportasi diturunkan ke harga pangan. Namun pemantauan akan terus kita lakukan setidaknya hingga 60 hari kedepan untuk memastikan bahwa dampak kenaikan harga BBM ini benar-benar sudah selesai.

“Karena masih ada perusahaan yang memproduksi barang tetapi belum berani menaikkan harga. Atau tengah melakukan penyesuaian kuantitas barang sehingga harga barang tersebut tetap bisa stabil atau tidak berubah. Jadi memang masih terlalu dini memastikannya, tetapi setidaknya ada harapan bahwa harga pangan masih bisa dikendalikan sejauh ini,” jelasnya. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini