Jembatan Sei Wampu Model Lengkung, Pertama di Sumut

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Langkat – Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) mengakui  keterlambatan dalam pembangunan jembatan Sei Wampu Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Sumatera Utara akibat terjadinya kelalaian penyedia jasa serta adanya wanprestasi, serta utamanya tingkat kesulitan pada pemasangan lengkung rangka jembatan.

Hal itu dikatakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kementerian PUPR Munawar, ketika melakukan audiensi dengan Plt Bupati Langkat, di Ruang VIP Kantor Bupati Langkat, Stabat, Selasa (22/3/2022).

“Sepertinya ini nanti juga menjadi salah satu ikon (land mark) di Langkat, karena jembatan Sei Wampu pertama di Sumatera Utara yang menggunakan model lengkung,” ungkapnya.

Munawar berharap peran serta dan dukungan pemerintah daerah dalam upaya pembebasan lahan, guna mempermudah pembangunan jembatan Sei Wampu, dan jembatan darurat pengganti untuk pembangunan penggantian jembatan CH Tanjung Pura pada tahun depan.

Jembatan Sei Wampu
Plt Bupati Langkat H Syah Afandin SH dan Kementerian PUPR, Munawar (dua dari kiri). Foto: Diskominfo Langkat

Diberitakan sebelumnya, Plt Bupati Langkat H Syah Afandin dikesempatan itu, mengucapkan terima kasih atas respon cepat pihak Kementerian PUPR, dari hasil koordinasi dan loby pihaknya dengan BBPJN Sumut untuk segera menyelesaikan pembangunan jembatan yang menghubungkan jalan lintas Sumut-Aceh.

“Terima kasih banyak atas respon cepat BBPJN Sumut dan prioritas yang diberikan oleh Kementerian PUPR,” sebutnya.

Ondim panggilan akrab Plt Bupati Langkat, meyakini selesainya pembangunan jembatan Sei Wampu yang sebelumnya telah menjadi isu nasional ini memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi (kecepatan transportasi).

“Jembatan itu sering terjadi macet, apalagi saat hari besar seperti idul fitri. Jadi jembatan yang baru ini akan memberikan kenyamanan pengendara yang terhindar dari kemacetan. Termasuk peningkatan ekonomi pada kecepatan transportasi ekpedisi,” terangnya.

Ondim juga menjelaskan, bahwa Jalan Lintas Sumatera khususnya Jalan dari Tanjung Pura menuju stabat sudah dalam proses perbaikan, sehingga lubang-lubang yang ada sedang dalam proses penambalan. Dalam tahun ini juga Jalan lintas Sumatera mulai dari perbatasan Aceh sampai perbatasan Binjai sedang dalam proses lelang anggaran sebesar 173 M dengan panjang penanganan Jalan sepanjang 39,5 Km, berupa perbaikan dan peningkatan Jalan (Overlay) aspal Hotmix.

“Kita doakan semoga proses lelang berjalan lancar dan projek perbaikan jalan ini segera terlaksana secepatnya,” ungkapnya.

(yan/joko/red)

- Advertisement -

Berita Terkini