Sempat Rebound di Pembukaan, IHSG Tak Tertolong

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Selama perdagangan sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG benar-benar dalam kondisi di bawah tekanan. IHSG terpuruk dalam sepekan terakhir seiring prosfek pemulihan ekonomi yang suram, ditambah ancaman pandemi yang memperburuk resesi dan belum berkesudahan.

“Pada akhir pekan ini, IHSG terpental cukup jauh. IHSG ditutup minus 1.96% di level 5.862,35,” imbuh Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Jumat (29/1/2021).

IHSG sendiri bahkan sempat terpuruk hingga ke level 5.825,29 sebagai posisi terendah pada perdagangan hari ini. Kinerja IHSG mengalami pelemahan seiring dengan memburuknya kinerja sejumlah bursa di Asia. IHSG memang sempat menguat disesi pembukaan, namun technical rebound tersebut tidak mampu menyelamatkan IHSG, yang selama sesi perdagangan setelahnya berada di zona merah.

“Sejumlah bursa di Asia juga demikian. Sempat bergerak menguat namun pada akhirnya harus bernasib buruk karena ditutup di teritori negatif. Kinerja burs asaham belakangan ini yang sempat menguat sebenarnya juga tidak ditopang dengan fundamental yang kokoh. Kinerja bagus pasar keuangan sebelumnya lebih banyak didorong oleh sikap optimis pemulihan ekonomi karena temuan vaksin. Dan sempat juga pelaku pasar berharap ada pemulihan ekonomi global pasca pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS,” ujarnya.

Namun saat ini semuanya harus dibayar mahal. Ekspektasi yang tak sesuai dengan realtia tersebut menjadi kabar buruk sehingga memuncukan tekanan bertubi-tubi di pasar keuangan. Hal inilah yang membuat IHSG melemah cukup dalam belakangan ini.

“Sementara itu, kinerja mata uang rupiah selama sepekan bergerak dalam rentang ekspektasi sebelumnya. rupiah berkinerja stabil dengan tidak mengalami pelemahan yang tajam. Rupiah bergerak dalam rentang 14.000 hingga 14.100 selama sepekan terkahir. Rupiah cukup nyaman di posisi tersebut meskipun pada dasarnya potensi Rupiah untuk menguat sangat terbuka,” imbuh Benjamin. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini