Harga Cabai Turun, Disebabkan Stok Mulai Melimpah

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Harga cabai di tingkat petani di wilayah kabupaten Karo turun tajam pada hari ini. Tren penurunan harga sudah terlihat sejak permintaan pada Minggu sore kemarin. Harga di tingkat petani untuk cabai merah di kisaran 20 ribu rupiah per Kg.

“Sementara cabai rawit ada dikisaran 35 ribuan per Kg. Jika memperkirakan berapa harga di tingkat pedagang pengecer. Maka nantinya akan berpeluang terbentuk harga cabai merah di kisaran 30 hingga 35 ribuan per Kg, dan cabai rawit di kisaran 45 hingga 50 ribu per Kg,” jelas Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Senin (25/1/2021).

Jadi memang trennya itu tengah mengalami penurunan. Dan saya sangat yakin kalau harga di tingkat pedagang pengecer nantinya akan turun. Meskipun membutuhkan waktu 2 hingga 3 hari kedepan sehingga harga di tingkat pedagang pengecer tidak berbeda terlalu jauh.

“Dari hasil pengamatan di lapangan. Terjadi limpahan stok cabai dari sejumlah daerah yang memicu terjadi penurunan harga. Temuan salah satu sampel kita di lapangan. Kecamatan Kuta Buluh Kabupaten Karo, saat ini mampu memasok cabai dalam kisaran angka 5 ton per satu kali panen. Padahal sebelumnya berada dalam rentang 1.5 hingga 2.5 Ton per 1 kali panen,” jelasnya.

Benjamin mengatakan, temuan kita yang lainnya, pasokan juga bertambah banyak dari sejumlah daerah seperti Takengan Aceh, maupun sidikalang. Dan dari temuan kita di pasar tradisional, cabai dari wilayah indrapura juga masuk ke medan. Yang menambah jumlah pasokan cabai, sehingga harga cabai mengalami penurunan yang cukup besar pada perdagangan hari ini.

“Banyak tanaman cabai yang mulai memasuki panen pertamanya. Nah ini tentunya kabar baik, karena tanaman cabai baru ini akan membuat ekspektasi ketersediaan stok bisa bertahan lama. Dan harga cabai bisa lebih bersahabat tentunya. Dan kita bisa lepas dari kekuatiran pemberlakukan PPKM yang bisa saja membuat rantai distribusi tersendat,” ujarnya.

Secara kesleuruhan ketersediaan stok yang mampu dipenuhi dari wilayah sendiri (Sumut), ini akan sangat baik dalam proses pengendalian harga di masa yang akan datang. “Artinya kita berharap cabai bisa kembali ke harga yang ideal. Dan laju tekanan inflasi bisa dikendalikan lebih baik dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya,” jelas Benjamin. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini