Harga Pangan Sudah Mulai Turun, Tapi Tetap Saja Masih Mahal

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Harga cabai rawit saat setelah lebaran sempat naik tajam. Di hari senin kemarin, harga cabai rawit sempat menyentuh 80 ribu per Kg.  Meskipun saat ini harga cabai rawit sudah mulai turun kembali di level paling mahal 67 ribuan per Kg. Cabai merah yang pada saat natal sempat menyentuh 75 ribu per kg. Pada perdagangan hari ini sudah kembali turun di kisaran 50 ribuan per Kg.

“Untuk cabai rawit harganya yang sempat meroket dikarenakan kiriman cabai rawit dari Aceh yang sempat terganggu pada minggu malam sebelumnya. Sementara itu, untuk kinerja harga cabai merah yang naik. Banyak dipicu oleh kenaikan konsumsi yang meningkat ditambah dengan cuaca yang buruk yang memicu terjadinya kenaikan harga,” jelas Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Selasa (29/12/2020).

Untuk komoditas cabai sejauh ini masih bertahan mahal harganya. Dan jika nanti sebelum libur panjang akhir pekan (H-1 atau H-2) menjelang tahun baru harganya tidak berubah. Maka besar kemungkinan harga komoditas tersebut akan bertahan sampai nanti pada tanggal 4 mendatang. Jadi senin depan baru kita akan melihat adanya potensi perubahan harga cabai tersebut.

“Untuk komoditas lainnya seperti daging ayam belakangan mengalami penurunan. Harga daging ayam sejauh ini dijual dalam rentang 32 ribu hingga 33 ribu per Kg. Setelah sempat menyentuh 39 ribu per Kg saat menjelang natal kemarin. Namun setelah natal permintaan daging ayam turun. Dan harga sudah mulai menunjukan penurunan,” ujarnya.

Namun, bukan berarti harga saat ini sudah berada dalam posisi yang aman. Artinya harga bisa saja mengalami kenaikan menjelang tahun baru nanti. Kalau Natal, perayaannya dilakukan oleh saudara kita yang kristiani. Namun untuk tahun baru, semua lapisan masyarakat berpeluang merayakannya. Tren konsumsi daging ayam atau sumber protein lainnya berpotensi naik.

“Jadi tetap mewaspadai kemungkinan lonjakan kenaikan sejumlah komoditas tersebut. Pada dasarnya kita berharap pemerintah dapat terus mengamati perkembangan dan mengintervensi seandainya terjadi kenaikan lanjutan. Karena sejauh ini, komoditas bumbu-bumbuan seperti cabai masih bertahan mahal di atas harga wajarnya,” jelas Benjamin. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini