Pemerintah Berencana Keluarkan KIP untuk Biaya Kuliah

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Pemerintah berencana akan mengeluarkan KIP untuk membantu membiayai mereka yang berkuliah di perguruan tinggi. Sebelumnya mengeluarkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk siswa SD, SMP, hingga SMA/SMK,

“Ini penting KIP kuliah agar anak-anak kita terjamin bisa berprestasi di SD, SMP, SMA, SMK, tetapi juga bisa naik untuk juga bisa kuliah,” kata Presiden Jokowi saat menghadiri acara Sosialisasi Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Gelanggang Olahraga (GOR) Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/3/2019) sore.

Menurutnya, KIP kuliah yang merupakan kelanjutan dari KIP yang diberikan untuk SD, SMP, SMA/SMK itu akan dikeluarkan pemerintah tahun depan.

Selain itu terkait PKH, Jokowi menyampaikan jika tahun lalu anggaran Rp1.890.000 per penerima, tahun ini meningkat drastis karena anggaran yang sebelumnya seluruh Indonesia Rp19 triliun semuanya, tahun ini jadi Rp34 triliun.

“Yang dulunya dapat Rp1.890.000 sekarang ada yang dapat Rp,8 juta, ada yang dapat Rp2,7 juta, ada yang Rp4 juta lebih,” ungkap Presiden Jokowi.

Untuk itu, Januari lalu dicairkan tahap pertama, nanti bulan April akan dilakukan pencairan tahap kedua PKH. Jokowi berpesan, agar penggunan PKH yang sudah dicairkan jangan segera dihabiskan. Ia minta agar direm penggunaan anggaran PKH, dan penggunaannya hendaknya yang tepat sasaran.

“Digunakan untuk seragam sekolah boleh. Dipakai untuk beli sepatu dan tas sekolah boleh. Dipakai untuk beli telur boleh. Dipakai untuk beli ikan boleh. (Boleh). Untuk gizi anak boleh. Dipakai untuk beli pulsa boleh? (Tidak),”  ujar Jokowi.

Lagi pula yang namanya PKH itu penting sekali untuk memberikan tambahan gizi bagi anak-anak kita. Agar anak-anak sehat, cerdas, karena mereka memiliki masa depan yang harus disiapkan lewat PKH, gizi anak penting untuk kesehatan, untuk kepandaian, kepintaran anak-anak kita ke depan.

“Kita harus menyadari itu. Negara ini butuh anak anak-anak yang pinter, anak-anak yang sehat dalam rangka kompetisi dengan negara-negara lain,” ujarnya.

Untuk itu, Kepala Negara meminta penerima PKH agar menggunakan anggaran yang ada betul-betul untuk kepentingan keluarga, tambahan gizi, dam pendidikan anak-anak.

“Kita ingin ke depan anak-anak kita ini pintar semuanya, bisa berkompetisi dengan negara-negara lain, sehat-sehat semuanya, pinter-pinter semuanya sehingga memang harud disiapkan mulai dari sekarang,” ucapnya.

 

- Advertisement -

Berita Terkini