MUDANEWS.COM, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (mendagri) Tjahjo Kumolo menilai, terdapat beberapa hal yang menjadi ukuran sukses sebuah pemilihan kepala daerah (pilkada). Salah satunya yaitu tingkat partisipasi dari masyarakat pemilih yang maksimal.
“Intinya, pilkada itu sukses pertama adalah kalau tingkat partisipasinya maksimal. Kedua, tidak ada politik uang. Ketiga, tidak ada kampanye yang berujar kebencian, bernuansa SARA yang bisa memecah belah bangsa ini. Keempat, harus ada adu program, adu konsep, adu gagasan. Kelima, terjaminnya stabilitas dan keamanan,” kata Tjahjo di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (30/10).
Dia mengungkapkan, beberapa insiden penolakan hasil pilkada pada 2017 akan menjadi perhatian, tidak hanya bagi pemerintah, melainkan juga kepolisian, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Dengan begitu, kejadian serupa diharapkan tak terulang pada Pilkada Serentak 2018.
“Mempetakan mana-mana daerah yang berpotensi kerusuhan. Sosialisasi dini baik pemerintah pusat dan daerah, lembaga-lembaga yang ada, termasuk pers harus sudah mulai banyak punya program-program menyukseskan pilkada sehingga berlangsung demokratis,” ungkapnya. (red)
