Pejuang Islam NUsantara Sumatera Utara, Laksanakan Bedah Buku Mahakarya Hadratus Syaikh KH M Hasyim Asy’ari

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Pejuang Islam NUsantara Sumatera Utara (PIN Sumut) melaksanakan bedah buku mahakarya KH M Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul ‘Ulama, di kantor PCNU Kota Medan, Jalan Palang Merah No 80 Kesawan Medan, Sabtu (27/3/2021).

Sebelum acara, dilaksanakan rapat harian pengurus PIN Sumut sebagai fasilitas konsolidasi sesuai amanah AD ART lembaga dan reshuffle kepengurusan PIN Sumut, sekaligus perencanaan kegiatan Ramadhan 1442; pembagian takjil, safari Ramadhan dan pengumpulan serta penyaluran zakat.

Kegiatan dihadiri, pembina Ustadz Zulkarnain, dan KSB, pengurus PIN Sumut Wandy Bangun, Sutadi, Rahmaddin dan Srikandi PIN Erawati dan Rafika.

Kegiatan dilaksanakan oleh Forum Kajian Ilmiah PIN Sumut. Dalam pembukaan kegiatan Fokal mengupas biografi hadratussyaikh.

“Kajian kitab mahakarya ini sangat penting untuk warga Nahdlyiin yang ingin memperdalam kajian ke-NU-an, Insya Allah kita akan dianggap sebagai santrinya,” tegas Ustadz Zulkarnain SE MSc.

Sementara Ustadz Agus Rizal, Ketua PIN Sumut menjelaskan kumpulan mahakarya ini terdiri dari 7 kitab karangan hadratussyaikh; Kitab yang dimaksud yakni, mulai dari kitab Adabul alim Wal Mutaallim, Risalah fi ahkam masajid, Risalah Ahlu Sunnah wal jama’ah, Annurul Mubin, Dhau’ al-Misbah, Attibyan, dan kitab Al-Mawaiz.

“Buku tersebut diterbitkan oleh Tebuireng Iniatives dan Pustaka Tebuireng. Buku hasil terjemahan santri dan ustad Pesantren Tebuireng Jombang ini diharapkan membantu banyak orang yang kurang akrab dengan bahasa arab gundul ala pesantren,” jelas Ustadz Agus Rizal.

Dipaparkannya, untuk membentuk akhlak mulia, kitab pertama Adabul Alim wal Muta’allim sangat dianjurkan dibaca dan dipelajar oleh profesi guru dan peserta didik. Menuntut ilmu itu dari buaian sampai keliang lahat, keberkahan ilmu terletak dari adab belajar, baik guru atau peserta didik sebagai santri atau siswa.

“Dekadensi moral dikalangan pelajar tergantung keikhlasan dan teladan yang dicontohkan guru. Niat dalam belajar dan mengajar harus ikhlas, keterikatan antara kedua unsur dalam pendidikan bermuara pada adab atau karakter,” ujarnya.

Ustadz Martono sangat mengharapkan kader pejuang Islam NUsantara terus mengikuti Fokal (Forum Kajian Ilmiah), jangan menjadi kader ikut-ikutan, harus full.

“Kegiatan ini merupakan rutinitas kader PIN yang wajib diikuti karena isi kitab ini mengajarkan asas asas ASWAJA Nahdlyiin dalam mewujudkan dakwah rahmatan lil’alamin, untuk para guru, peserta didik/santri, penggerak masjid, pasangan suami isteri dalam mengharungi rumah tangga dan nasihat kehidupan,” jelas Ustadz Martono.

Emil Hardi, Ketua Forum Kajian Ilmiah menjelaskan bahwa Fokal ini merupakan wadah ilmiah kader Nahdlyiin yang dilaksanakan PIN Sumut.

“Forum ini juga merupakan fasilitas kopdar bagi para cyber PIN. Visi Misi PIN sebagai garda depan pembela ulama Aswaja, NU, dan NKRI. Dakwah moderat, santun, merangkul dan Rahmat bagi semua elemen masyarakat Nusantara,” sambungnya.

“Acara bedah kumpulan mahakarya KH M Hasyim Asy’ari ini akan dilanjutkan dua kali sebulan,” kata Emil.

Kegiatan ditutup dengan doa kebangsaan agar seluruh yang hadir termotivasi dan memotivasi generasi muda NKRI untuk mengaji, mengupdate ilmu pengetahuan dalam segala bidang.

(Buya Ardha)

- Advertisement -

Berita Terkini