Cakap-Cakap Pantun Negara Serumpun

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Belajar pantun, belum mendapat slot di sekolah-sekolah di Sumatera Utara. Pantun hanya sebagai bagian kecil dari pelajaran Bahasa Indonesia. Padahal, Sumatera Utara dikenal sebagai Bumi Kesultanan Melayu yang sangat akrab dengan budaya berturut dengan pantun.

Demikian disampaikan Prof. Tengku Silvana Sinar, mantan Koordinator Kopertis Wilayah 1 ini pada sambutannya di acara Cakap-Cakap Tentang Pantun, 26 Maret 2021. Prof. Silvana mengapresiasi inisiatif Klinik Pantun Nusantara mengadakan Acara Cakap-Cakap Tentang Pantun. Acara ini ditaja oleh Klinik Pantun Nusantara, Balai Pantun Singapura, dan Komunitas Seni Rumah Hitam, Batam secara virtual.

Roslan Madun, seniman dan musisi Melayu sekaligus akademisi Malaysia sebagai pembicara tamu merasa bangga diundang pada acara ini. Roslan memukau peserta dengan mendendangkan beberapa bait pantun.

Roslan mengingatkan, kita harus menjaga dan merawat kemurnian pantun klasik Melayu yang jenius sebagai hasil perenungan dari penciptanya dahulu. Pantun harus diisi dengan pesan-pesan budaya, adat, agama dan kesopanan. Estetika, etika,dan logika merupakan unsur penting dalam larik-larik sebait pantun.

CG Karmin Abbas, Guru, musisi dan pengasas Balai Pantun Singapura, masih semangat mengenalkan kearifan lokal dalam pantun dan aplikasi apppantun.com serta aipantun.com yang dengan mudah dan cepat mampu meganganalisis struktur pantun dan menjadi kumpulan database pantun dari seluruh dunia. Pantun Prof. Tengku Silvana dianalisis aipantun.com dan mendapat markah tertinggi 25:

Bungkuslah di katun buah jelutong
Asam berserat tiada bijinya
Gemar berpantun pasti beruntong
Biar bersarat ragam ilmunya

Di penghujung acara, CG Karmin dengan petikan okulelenya mengajak semua peserta berdendang ria melantunkan syair-syair pantun peserta.

Medan, 27 Maret 2021

Oleh : Dr. dr. Umar Zein, DTM&H, Sp.PD

 

- Advertisement -

Berita Terkini