Beda Data Pasien Sembuh Corona Gugus Tugas dan Adam Malik, PGK: Kesalahan Fatal

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Perbedaan data pasien positif yang sembuh corona antara Gugus Tugas Sumut dan RS Adam Malik terlihat jelas. Kejadian ini dinilai sebagai kesalahan fatal.

Hal ini disampaikan Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Sumatera Utara. Perbedaan data ini dinilai PGK sebagai buruknya koordinasi penanganan virus corona di Sumut.

“Kita menyayangkan adanya perbedaan data antara Gugus Tugas dan RS Adam Malik. Tadi siang Adam Malik menyampaikan sudah ada dua pasien yang sembuh, sedangkan sorenya Gugus Tugas menyatakan baru satu. Ini kesalahan yang sangat fatal,” ujar ketua PGK Sumut Hendra Hidayat kepada wartawan, Senin (6/4/2020).

“Perbedaan ini menggambarkan buruknya koordinasi di Gugus Tugas. Kejadian ini sangat memprihatinkan ditengah kondisi masyarakat yang selalu diminta waspada terhadap penyebaran virus ini,” imbuhnya.

Hendra menilai data yang dikeluarkan terkait pasien corona sangat penting diketahui oleh masyarakat. Untuk itu menurut Hendra, tidak selayaknya data yang disampaikan salah.

“Ini kan persoalan informasi kepada masyarakat, data wabah corona yang sedang kita rasakan saat ini. Kalau data ini salah, berarti informasi yang disampaikan kepada masyarakat juga salah. Masyarakat juga bisa salah ambil langkah,” jelasnya.

Untuk itu, Hendra meminta agar Gugus Tugas segera memberikan klarifikasi terhadap perbedaan data ini. Dia meminta Gugus Tugas segera meminta maaf jika benar data yang dikeluarkan salah.

“Harus ada klarifikasi dari Gugus, ini yang mana yang benar. Biar masyarakat tidak salah mendapat informasi. Kalau ada yang salah, harus segera menyampaikan ke masyarakat dan meminta maaf atas kesalahannya,” tambah Hendra.

Hendra juga meminta agar masyarakat ikut membantu pemerintah memutus rantai penyebaran virus corona. Dia meminta agar masyarakat untuk tetap dirumah dan menjaga kebersihan.

“Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah. Jaga kesehatan, jaga kebersihan. Masyarakat juga harus tetap tenang dan jangan panik,” tandasnya.

Pusat Covid-19 di Jakarta, menginformasikan jika lembaga itu tidak terhubung sama sekali dengan website Dinas Kesehatan Sumut juga website BNPB Sumut. (ist)

Sebelumnya diberitakan, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (Pemuda-LIRA) Sumatera Utara, Ir Ahmad Ibrahim Hutasuhut membeberkan data corona Dinas Kesehatan Sumut, tidak sinkron dengan BNPB Pusat.

“Kita melihat adanya indikasi data-data yang tidak sinkron, antara data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dengan pusat data BNPB di Jakarta. Dinkes Sumut menginformasikan, hingga 5 April 2020 sudah ada 3.368 orang dalam pemantauan (ODP)di Sumatera Utara. Padahal dalam pusat data BNPB di Jakarta, data keseluruhan orang dalam pemantuan masih sekitar 2.709 orang,” ujar Ahmad Ibrahim Hutasuhut.

Ibrahim Hutasuhut minta Gubsu agar dalam masalah pendataan ini. Menginstruksikan agar jajaran dibawahnya, seperti Dinas Kesehatan dan BNPB Sumut serius. Hingga tidak menimbulkan asumsi ditengah masyarakat, bahwa para Kadis di Pemprovsu hanya kerja dibelakang meja. Dan mengeluarkan angka-angka hanya berdasarkan laporan bawahannya saja. Berita Medan, tim

 

- Advertisement -

Berita Terkini