Mafia Masker Merajalela, Mahasiswanya Kemana?

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Forum Diskusi Nalar telah mengadakan diskusi pada Jumat malam (6/3/20) dengan tema “Mafia Masker Merajalela, Mahasiswanya Kemana?” Diskusi perdana ini digagas oleh para penggerak yaitu Muhammad Akla sebagai ketua koordinator beserta kawan-kawan Mahasiswa dari UIN-SU.

Forum Diskusi Nalar berusaha membuka wadah berpikir bagi mahasiswa yang pada saat ini yang telah mati, terlebih-lebih lagi banyaknya mahasiswa yang pragmatis ditengah-tengah kemelut negeri ini. Maka Forum ini mencoba mengulas topik mengenai mafia masker yang pada saat ini sudah sangat merajalela di Indonesia terkait dengan kepanikan virus corona. Kita semua tahu akibat dari demonologi virus corona membuat rakyat bingung serta banyak membutuhkan masker untuk menangkal virus tersebut.

Diskusi ini diisi narasumber TM Shadrak MSos sebagai akademisi UINSU, serta Januari Riki Efendi SSos sebagai pegiat literasi di Sumut, dan Ahmad Muliadi Matondang sebagai moderator pada diskusi ini. Pada kesempatan ini juga berhadir berbagai elemen mahasiswa dari beberapa kampus, baik dari UINSU, UMSU, serta UNIMED dan kampus lainnya.

“Bahwa Dinar ini berdiri atas kegelisahan kami sebagai mahasiswa untuk membuat wadah diskusi yang lebih kritis, karena selama ini mahasiswa telah mati nalar kritisnya,” kata Akla sebagai koordinator Fordinar.

Menurut Januari Riki Efendi SSos dalam materinya dia mengatakan banyak mahasiswa pragmatisme saat ini yang bergerak hanya untuk kepentingan kelompoknya bukan untuk rakyat, dan rakyat sama sekali tidak merasa terwakili oleh gerakan-gerakan mahasiswa saat ini. “Dan inilah yang menyebabkan hilangnya jiwa kritis dalam masalah mafia masker ini,” ujar beliau.

Mafia Masker Merajalela, Mahasiswanya Kemana?
Forum Diskusi Nalar

Sedangkan TM Shadrak mengatakan saat ini banyak mahasiswa yang bergerak hanya sekedar kepentingan, seperti sibuk mengurus bursa-bursa walikota atau gubernur, tidak ada yang lain.

“Dan saya berharap mahasiswa tidak lagi memikirkan hal-hal itu dan lebih fokus dalam menyuarakan suara rakyat, terlebih lagi masalah mafia masker yang saat ini meraja lela,” cetusnya.

Dalam diskusi ini diharapkan adanya pergerakan lanjutan untuk menuntut pemerintah atau pihak terkait untuk mengusut tuntas masalah mafia masker yang merajalela khususnya di kota Medan.

“Dan pemerintah bisa memberikan ketenangan bagi rakyat masalah virus corona ini apakah dengan memberikan masker gratis atau dengan mensosialisasikan pencegahan virus ini dengan baik ke masyarakat kota Medan. Tentunya ini menjadi harapan mahasiswa-mahasiswa yang hadir pada diskusi tersebut,” harap Shadrak. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini