Ricuh DPRD Kabupaten Solok, Dori Asra Wijaya: Masyarakat Sudah Lelah Melihat Dinamika dan Konflik

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, SOLOK – Paripurna pembahasan RPJMD di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Solok berlangsung ricuh. Hal ini dipicu oleh seorang anggota dewan yang menantang, dan mengacam melempar asbak kaca hari ini Rabu siang (18/08/2021).

Hal tersebut mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat, salah satunya Dori Asra Wijaya, salah seorang tokoh muda Solok yang juga beraktivitas sebagai Pengurus Besar HMI.

Ia melontarkan pertanyaan sederhana, Mau dibawa kemana kabupaten Solok ?

Ricuh DPRD Kabupaten Solok
Tangkapan layar kericuhan di DPRD Kabupaten Solok, Rabu (18/08/2021).

“Jika dilihat kebelakang, melihat kondisi yang ada, baik dinamika politik, ekonomi dan juga lainnya, serta apa yang baru saja kita saksikan hari ini di ruang paripurna anggota dewan kota. Kita harus bertanya, mau dibawa kemana Kabupaten Solok ?,” ujarnya, Rabu (18/08/2021).

Lanjut kata Dori, lucu saja kelihatanya, wakil rakyat yang dipilih masyarakat untuk memperjuangkan masih masyarakat Kabupaten Solok malah mempertontonkan hal yang tidak semestinya.

“Anggota dewan kenapa anda terlihat lucu ? Kami tidak memilih badut, anda tahu kenapa kami pilih ? Anda sewaktu kampanye datang menjanjikan semua kebaikan dan perubahan. Dulu ketika kampanye anda sangat serius dan tak pernah melucu. Kok sekarang tiba tiba ?,” ujarnya.

Tahun lalu, lanjut Dori, masyarakat Solok sudah melewati momentum pilkada. Siapapun terpilih, semuanya menjanjikan hal yang sama. Perubahan Kabupaten Solok yang jauh lebih baik.

“Secara resmi dan legal, kita punya bupati dan wakil bupati baru sejak 3 bulan yang lalu. Meski bisa dikatakan terlalu cepat untuk menilai dan mengomentari pekerjaan mereka, tapi sudah layak sebenarnya, minimal untuk evaluasi 3 bulan,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan 3 catatan penting dan utama yang harus di selesaikan tahun ini.

“Realisasi anggaran tahun 2021 yang baru diangka (kalau tidak salah) 35 % pencapaian PAD yang hanya lebih kurang 15M dari targerlt 85 M dan pengesahan RPJMD yang sepertinya hari ini menjadi akar bentrokan dan lucu-lucuan di DPRD sana. Padahal sekarang sudah mendekati akhir tahun, bukan pesimis tapi jika kondisi dan dinamika politiknya berlanjut, sulit sepertinya menyelesaikan 3 hal penting tadi dalam waktu 4 bulan tersisa,” katanya.

Sudah dari tahun kemarin, kata dori, sejak proses pilkada dimulai sampai hari ini yang sudah berjalan hampir 1 tahun, masyarakat Kabupaten Solok hanya dipertontonkan dengan dagelan, konflik politik dan perebutan kepentingan.

“Tak ada perubahan apalagi kemajuan yang signifikan. Selain bergantinya kepemimpinan, viral-viralam dan hari ini bentrokan anggora dewan yang jarang terjadi sebelumnya,” ucapnya.

Lanjut ia meminta kepada bupati, wakil bupati dan juga seluruh anggota dewan untuk hentikan segala konflik dan bekerja untuk kebaikan Kabupaten Solok.

“Tuan puan dipilih untuk bekerja demi kebaikan dan perubahan, bukan untuk bentrokan dan konflik berkepanjangan. Jadi sekarang, hentikan saja konflik dan dinamikanya. Bagi kuenya sama rata, jangan lupa sisihkan lebih banyak kepentingan untuk masyarakat Kabupaten Solok. Bagaimana Kabuapetan Solok kedepannya tergantung bagaimana tuan dan puan hari ini bertindak dan mengambil keputusan,” tutup Dori. (Zaki)

- Advertisement -

Berita Terkini