Gubernur Sumut Kaya Komedi Putar, Viral Surat Terbuka

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM

Yth :
Gubernur Sumatera Utara

Sehubungan pernyataan klarifikasi Pak Gubernur Sumatera Utara dan Kadis Pariwisata masih mengambang alias kurang jelas dan pasti soal pelaksanaan Festival Danau Toba Tahun 2020. Tolong Pak Gubernur apa sebenarnya artinya kalimat ini, kita akan tetap laksanakan Festival Danau Toba Tahun 2020 tapi namanya kita akan ganti. Saya selalu punten 5 nya dulu waktu Sekolah Pak Gubernur pelajaran Bahasa Indonesia, tapi kalau saya artikan bahasa Bapak itu tetap tidak melaksanakan Festival Danau Toba.

Kami butuh ketegasan Pak Gubernur bukan mutar-mutar Bahasa kaya Komedi Putar, karena bagi yang kurang paham arti Bahasa Bapak sudah langsung senang padahal sebenarnya tetap Festival Danau Toba Bapak hapus dari agenda Event Tahun 2020 di Propinsi Sumatera Utara.

Yang kedua kami Suku Batak dulunya melaksanakan Adat Budaya itu dengan mengurbankan Kerbau, Lembu, dan Kambing atau Domba. Leluhur kami tidak mengenal Daging Babi Pak karena masalahnya dulu Leluhur kami punya spiritual yang melarang makan yang diharamkan oleh salah satu Agama. Seiring kemajuan zaman dan naik turunnya sosial ekonomi masyarakat khususnya Suku Batak, barulah sebagian Suku Batak beralih melaksanakan Adat dan Budaya dengan Hewan Babi, baik dipesta Pernikahan, Meninggal dan lain-lain.

Leluhur kami tidak pernah melarang secara frontal Pak soal perubahan ini mengingat tadi sosial ekonomi yang pasti setiap keluarga di Suku Batak tidak sama. Pengamandemenan Adat dan Budaya ini sah Pak Gubernur tidak ada istilah haram mengharamkan di Adat Budaya Batak. Saling menghormati dan memaklumi itulah kebersamaan kami Suku Batak dalam pelaksanaan proses pelaksanaan Adat dan Budaya. Untuk menghormati perbedaan dibuatlah Parsubang (yang tidak makan daging Babi).

Jujur Pak Gubernur pantanganku makan daging Babi, Anjing dan Ular. Biar Bapak tahu baru belakangan ini saya pantangkan makan Manusia Pak he he he.. Canda Pak. Maksud tulisan saya ini Pak Gubernur tariklah ucapan Bapak mau menghanguskan Babi di Propinsi Sumatera Utara. Apa salah Babi sama Bapak dan keluarga Bapak? Apa Babi pernah memohon sama Bapak agar Bapak makan? Apakah orang yang makan daging Babi pernah tawarkan sama Bapak untuk Bapak makan? Soal penyakit Babi, Tahun 1996 sudah pernah kejadian seperti sekarang Babi kena penyakit dan banyak yang mati.
Gubernur saat itu Pak Raja Inal Siregar yang juga seorang Muslim tidak pernah mengeluarkan statement mau menghanguskan Babi karena mati massal kena Penyakit. Malah Beliau membantu masyarakat dengan mengeluarkan Bansos membantu menguburkan Babi yang banyak mati. Apa beda Agama Bapak dengan Pak Raja Inal Siregar padalah beliau juga mantan Mayor Jenderal TNI.

Selera orang jangan bapak atur selagi orang tersebut belum makan Manusia Pak. Babi itu juga ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa Pak bukan ciptaan setan. Kami harap Bapak jangan hanya berani ke masyarakat lemah, ribuan rumah makan yang menjual daging Babi apalagi BPK yang sudah punya khas sendiri di Sumatera Utara mau Bapak Tutup? Apakah tujuan Bapak sebenarnya? Mau buat Sumatera Utara Chaos atau membuat Sumatera Utara lebih baik. Kami akan lebih salut kalau Bapak berani menutup Peternakan Babi ribuan ekor milik investor Singapore di Tiga Runggu yang limbahnya langsung ke Danau Toba. Apa tidak haram Pak menerima Pajak Peternakan itu ? Surveylah kesana Pak Gubernur, kabarnya bibitnya ribuan ekor didatangkan dari Australia panennya ribuan ton perbulan untuk ekspor. Yang kita dapat dan tinggal sama kita hanya Tai Babi dan limbahnya. Itukah yang Bapak mau?

Mohon maaf kalau tulisan saya ini tidak berkenan…

Horbo sitikko tanduk tu Horbo sisapang naualu, parbutuha mangalilit parmata mangalu-alu, parjampal dibalian, dihuta mangalu-alu. Hata nauli hata nadenggan, hata pasu naung pinasahatmu tu hami, tangkas mai ampuon muna Gubernur nami martonga nijabu. Hupasahat hami ma hataon tu hamuna Gubernur nami…sibot botima hami mauliate.

Salam hormatku buat semuanya dari saya:
Rismon Raja Mangatur Sirait

Kami tidak takut
Saya tidak taktut
Jangan menyerah tulang dang acci ceng….
Save Festival Lake Toba
Save Babi

Horas
Mejuah juah
Njuah juah
Rahayu
Walujati
Namaste
Om Swastiastu
Salam Kebajikan
Namo Budaya

Ketua Sanggar Budaya Lusido, Rismon Raja Mangatur Sirait
Alamat Jalan Pendidikan No 14 Desa Pardomuan Ajibata Kabupaten Toba Samosir

- Advertisement -

Berita Terkini