Kwarda Gerakan Pramuka Sumut, Gelar Pelatihan Menulis Secara Virtual

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Utara mengadakan kegiatan Pelatihan Menulis secara virtual yang diikuti seluruh Kwartir Cabang se Sumatera Utara. Selasa (14/7/2020).

Wakil Ketua Bidang Humas dan Informatika Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumut Dr. H. Ali Murthado, M.Hum., mengatakan bahwa menulis itu bukan bakat tetapi kemauan. “Jika kita mau berlatih dan terus menulis Insya Allah, kita akan menjadi penulis,” ungkapnya.

Ia menambahkan, banyak penulis-penulis hebat seperti Habiburrahman El Shirazy, Andre Hirata, Tere Liye, Asma Nadia dan penulis-penulis lainnya, tidak pernah berpikir tentang bakat.

“Kalau kita membaca proses kreatif menulis mereka, rata-rata mereka awalnya tidak punya bakat menulis, namun karena keinginan untuk membagi pengalaman kepada orang lain, mereka akhirnya menulis dan menghasilkan buku-buku yang begitu diminati masyarakat,” ujar Ali yang juga dosen di UIN Sumatera Utara.

Ali juga menjelaskan, modal dasar menulis menurut pengalamannya dan dari beberapa literatur yang ada, ada 7 modal dasar menulis, yaitu: niat, keberanian, ketekunan atau tidak patah semangat, wawasan dan pengetahuan, rajin bertanya, siap menerima kritikan, dan suka membaca.

Menurut, Direktur Wal Ashri Publishing ini setiap orang pasti punya 7 modal dasar ini. “Cuma kadang, modal dasar ini tidak mampu menjadikan dirinya menjadi penulis. Karena banyak belengu yang selalu muncul dihadapannya. Mulai dari tidak punya ide dalam menulis, tidak tahu apa yang ditulis, tidak berani, tidak punya waktu, belum siap dan sebagainya. Belenggu-belenggu inilah yang harus kita hancurkan jika kita ingin menulis,” ujar Ali.

Mencampakkan Belenggu

Kalau, belenggu itu sudah bisa diatasi, maka menulislah apa yang kita lihat, kita dengar dan kita rasakan.

“Apa yang kita lihat hari ini. Ini bisa menjadi bahan untuk tulisan kita. Begitu juga jika kita mendengar curhatan seseorang, ini juga bisa menjadi bahan untuk tulisan kita. Jadi ide itu bisa datang dari manapun. Maka saya heran, jika ada di antara kita yang mau menulis tetapi mengatakan tidak punya ide,” katanya.

Ali juga mengatakan, menulis itu harus dengan hati, maka tulislah sesuatu yang kita tahu, jangan menulis yang tidak kita ketahui. Kalau menulis yang kita tahu maka akan mudah menjelaskannya lewat tulisan. Sebaliknya kalau menulis yang tidak tahu, maka agak susah mengungkapkannya lewat tulisan.

Materi Fotografi

Sementara itu, Andalan Humas Kwardasu Baharuddin Saputra, S.H., menjelaskan tentang hal yang berkaitan dengan fotografi. Ia mengatakan, saat sekarang ini para fotografer dimudahkan dengan adanya foto digital.

“Foto digital tidak memerlukan film, bahkan kita sering membawanya. Ia ada di telepon genggam kita. Maka akan mudah kita mengambil momen di manapun. Karena biasanya, telepon genggam kita tersebut sudah difasilitasi dengan kamera digital,” tuturnya.

Bahar yang juga Humas Polda Sumut tersebut menjelaskan bagaimana teknik mengambil foto dengan menggunakan kamera SLR maupun kamera yang ada di telepon genggam.

“Perlu keberanian memang untuk memfoto objek agar menarik. Makanya jangan heran jika ada juru foto yang cara mengambil foto bermacam-macam. Itu semua dilakukan agar foto yang ia dapatkan menarik,” ujarnya.

Saat ini, kata Bahar, foto juga bagian yang tidak kalah pentingnya dengan menulis. “Kalau kita menulis berita atau tulisan feature tanpa adanya foto maka akan terasa kering tulisan itu. Tetapi jika dimunculkan juga foto dalam tulisan tersebut, maka akan menambah daya tarik bagi pembacanya,” katanya.

Teknik Menulis Berita

Kepala Pusat Informasi (Kapusinfo) Kwardasu Sugiatmo, M.A., mengutarakan hal-hal yang berkaitan dengan teknik menulis berita. Berita adalah fakta, karena itu jangan menulis berita yang mengada-ada.

Ia mengatakan, dalam penulisan berita ada pakem yang sering digunakan yaitu 5 W + 1 H yaitu what, who, when, where dan why serta ditambah dengan how.

“5 W + 1 H ini, merupakan hal yang harus ada dalam penulisan berita. Karena tidak mungkin kita menulis berita tetapi waktunya tidak jelas, atau tempatnya tidak tahu, atau siapa subjek maupun objeknya. Ini yang harus dipahami,” ujar Sugiatmo.

Selain itu ia juga menjelaskan tentang piramid terbalik. “Mungkin kita pernah mendengar istilah piramid terbalik. Piramid terbalik banyak digunakan dalam penulis berita, yang artinya dalam berita paragrap pertama adalah sesuatu yang sangat penting, lalu disusul dengan penting, sampai akhirnya yang di bawah kurang penting. Nah, karena kurang penting maka bisa saja, seorang redaktur memotong berita wartawannya karena dianggap tidak penting untuk dimunculkan,” ujarnya.

Membuka Kegiatan

Sebelumnya Sekretaris Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumut Dr. Drs. H. Abd Rajab, M.M., mewakili Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumut H. Nurdin Lubis, S.H. M.M., saat membuka kegiatan ini menjelaskan bahwa, menulis adalah suatu keharusan. “Saat ini sangat penting yang namanya menulis. Seorang mahasiswa belum bisa sarjana kalau ia tidak bisa menyelesaikan skripsinya, skripsi ini adalah penulisan ilmiah yang harus ia pertanggungjawabkannya,” ujarnya.

Karena itulah, program pelatihan menulis yang dilaksanakan Bidang Humas dan Informatika Kwardasu patut didukung dan diberi apresiasi. Walaupun di tengah suasana pandemi Covid, namun Waka Bidang Humas dan Informatika bekerjasama dengan Pusinfo Kwardasu yang baru dilantik membuat kegiatan dengan menggunakan zoom meeting.

Nilai-nilai Integrasi

Setelah membuka acara pelatihan tersebut dengan resmi, Sekretaris Kwardasu ini juga memberikan materi yang berkaitan dengan nilai-nilai integrasi dalam kepramukaan. Sebagai anggota Pramuka nilai-nilai integrasi di dalam Dasa Dharma Pramuka harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam dirinya.

Rajab menjelaskan betapa pentingnya nilai-nilai integrasi kepramukaan ini, bahkan ia mengatakan nilai-nilai ini mampu membuat diri seorang Pramuka menjadi manusia paripurna.

Kegiatan pelatihan menulis ini dipandu oleh anggota Pusinfo Kwardasu Ika Rahmadani Lubis, M.Pd dan diikuti oleh beberapa Kwartir Cabang. Selain utusan dari Kwartir Cabang se Sumut juga diikuti para andalan dan dewan kerja. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini