Gubsu: Ramadhan Fair Sebagai Barometer Medan Kota Religius

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Ribuan warga Kota Medan memenuhi Taman Sri Deli menyaksikan pembukaan Ramadhan Fair XIV tahun 2017, Selasa (30/5) malam.

Gubsu Ir H T Erry Nuradi MSi yang membuka event bernuansa religi ini berharap, agar Ramadhan Fair menjadi salah satu barometer Kota Medan sebagai kota yang masyarakatnya religius.

Selain itu sebagai bukti bahwa ibukota Provinsi Sumatera Utara ini, mempunyai peran penting dalam meningkatkan seni dan budaya.

Untuk itu, Gubsu menginginkan, penyelenggaraan Ramadhan Fair tahun ini lebih berkualitas dan nilai spiritual maupun nilai ekonomi harus dapat seimbang, sehingga maksud dan tujuan diselenggarakannya Ramadhan Fair ini tetap dapat terpelihara dengan baik.

Gubsu selanjutnya menyampaikan ucapan syukur, sebab Kota Medan telah mulai berbenah dan banyak perubahan yang signifikan di kota ini.

Selain itu, dia juga menilai semangat para birokrasi di jajaran Pemko Medan yang berkeinginan berubah kearah lebih baik sudah mulai dirasakan.

Oleh karenanya, Gubsu mengajak seluruh masyarakat Kota Medan, terutama tokoh masyarakat, pemuka agama dan tokoh pemuda untuk mendukung kebijakan dan langkah-langkah positif yang sudah dilakukan Pemko Medan.

“Mudah-mudahan Kota Medan yang kita cintai ini terus berbenah diri menjadi sebuah kota metropolitan yang religius dan masyarakatnya hidup dengan rukun dan harmonis” kata Gubsu.

Dengan digelarnya Ramadhan Fair ini, jelas Gubsu membuktikan bahwa Pemko Medan tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik semata, melainkan secara bersamaan pula komit dalam pembangunan mental spiritual, sumber daya manusia yang berakhlakul karimah melalui kegiatan-kegiatan keagamaan.

“Dengan komitmen ini, kita optimis slogan Medan Rumah Kita akan menjadi kota masa depan yang multicultural, berdaya saing, humanis, sejahtera dan religius. Sebab, warga kotanya dibentengi oleh sentuhan-sentuhan iman, sehingga sebesar apapun arus modernisasi yang akan mengalir di kota ini, Insya Allah warganya tetap tidak melupakan kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa,” ungkapnya.

Sebelumnya, Walikota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S M.Si mengatakan, Ramadhan Fair merupakan kegiatan tahunan yang kerap dinantikan warga Sumatera Utara, khususnya Kota Medan.

Sejak digelar pertama kali tahun 2003, event ini sukses menjadi ikon yang identik dengan kemeriahan suasana Ramadhan di Kota Medan.

Diungkapkan walikota, pengunjung Ramadhan Fair juga tidak terbatas kepada umat muslim namun umat lain pun banyak yang menghadirinya bersama anggota keluarga maupun koleganya.

Hal ini menunjukkan bahwa keberagaman menjadi semangat yang dijunjung tinggi di Kota Medan. “Agama benar-benar mampu menjadi rahmat bagi sekalian alam semesta, terutama di bulan suci ramadhan ini,” kata walikota.

Menurut Eldin, keberagaman selama ini merupakan salah satu unsur yang telah memperkaya khasanah budaya di Kota Medan. Sebagai Kota Melting Pot, Kota Medan merupakan contoh multikultural yang sangat harmonis. Kalaupun ada riak-riak kecil yang mencoba mengganggu keharmonisan tersebut, seluruh elemen masyarakat secara bersama dengan kesadaran sendiri langsung bergerak mengantisipasinya.

“Di kota ini, terlihat jelas bukti bahwa mayoritas melindungi minoritas, manakala minoritas pun menghormati dan menghargai mayoritas,” jelasnya.

Selanjutnya mantan Wakil Walikota dan Sekda Kota Medan ini mengungkapkan, sebagai event yang menajdi kalender rutin Pemko Medan, Ramadhan Fair diakuinya masih jauh dari kata sempurna. Berbagai masalah kerap mewarnai pelaksanaan kegiatan yang dinilai sangat efektif bagi para pelaku UMKM untuk lebih mengenalkan produknya kepada masyarakat luas.

Untuk itu Walikota yakin, pendekatan kekeluargaan dan manajemen profesional menjadi solusi yang selama ini selalu dikedepankan guna mengatasi perbagai permasalahn tersebut.

“Saya harapkan dimasa mendatang, berbagai permasalahan akan bisa kita perbaiki secara signifikan. Yakinlah bahwa permasalahan ada untuk membuat kita makin dewasa dan bukan menghancurkan kita,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, walikota juga memaparkan hikmah puasa Ramadhan. Selain menyehatkan tubuh, puasa dapat membersihkan jiwa, menanamkan sifat kasih sayang kepada sesama. Kemudian melatih kesabaran, introspeksi diri, mendekatkan diri kepada Allah SWT serta memperbaiki kualitas ibadah serta sebagai sarana mempersatukan umat.

Selain itu tambah walikota lagi, puasa ramadhan juga mengajarkan umat muslim untuk mampu berbuka puasa secara sederhana, sebab masih banyak umat Muslim diluar sana yang tidak mampu berbuka puasa selain dengan seteguk air dan makanan seadanya.

“Justru dibulan ramadhan inilah, jiwa sosial kita diasah untuk terus mampu berempati terhadap nasib saudara-saudara kita yang hidupnya tidak seberuntung kita semua . Jadi mari kita jadikan ramadhan ini sebagai momen untuk meningkatkan semangat berbagi,” harapnya.

Ramadhan Fair berlangsung mulai 27 Mei sampai 24 Juni 2017, menampilkan bazar UMKM berbasis kuliner sebanyak 135 pedagang dan non kuliner sebanyak 75 pedagang. Selain itu juga diisi dengan pelaksanaan tausiah dan konsultasi agama, penampilan atraksi seni dan budaya Islami dari artis lokal dan ibukota, tadarus Alquran serta peringatan Nuzul Quran. Ditambah perlombaan yang bersifat religius yang terdiri dari festival band religius, lomba azan tingkat SD dan perlombaan busana Muslim.

Acara puncak pembukaan ditandai dengan pemukulan bedug disertai dengan penampilan band papan atas asal ibukota, D Masiv. Lima personel D Masiv mampu menghipnotis ribuan pengunjung yang telah memenuhi Taman Sri Deli sejak pukul 20.00 WIB melalui sejumlah lagu-lagu andalan mereka, termasuk yang bernuansa religi. Berita Medan, khairul

- Advertisement -

Berita Terkini