Demo Ribuan Pengemudi Betor di Medan: “Hentikan Diskriminasi Terhadap Abang Becak”

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dian Rahmad

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Ribuan pengendara becak bermotor (betor) dan sopir angkutan umum yang menamakan diri sebagai Solidaritas Angkutan dan Transportasi Umum (SATU) memutuskan untuk menggelar unjuk rasa di depan kantor Walikota Medan, setelah mengalami keresahan akan leluasanya transportasi online di Kota Medan.

Dalam orasinya, Pimpinan Aksi Johan Merdeka mengatakan, marak dan leluasanya angkutan online tersebut jelas merugikan angkutan umum, serta membuat berkurangnya minat masyarakat dalam menggunakan jasa angkutan umum.

Ia juga menyampaikan, dalam hal ini Pemko Medan dan Dinas Perhubungan seolah ‘tutup mata’.

“Pemeritah terkesan membiarkan rakyat kecil seperti tukang becak dan sopir. Bagaimana tukang becak dan sopir angkutan umum bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari kalau begini,” ujarnya dalam orasi.

Seorang peserta aksi, Bayu, juga ikut menyampaikan keluh kesahnya. Bayu yang sehari-hari mangkal di depan Plaza Medan Fair (Carefour) mengalami penurunan pendapatan setelah maraknya ojek online.

“Nanti di depan Carefour harusnya kami dapat uang, udah bertahun-tahun di situ datang gojek, di stasiun gitu juga, anak sekolah lagi biasanya naik becak ini naik gojek” ungkapnya di sela aksi.

Dalam tuntutannya, SATU juga meminta kepada Walikota Medan untuk menutup angkutan yang berbasis online yang dianggap merugikan pengemudi becak bermotor, memberikan kebebasan seluas-luasnya untuk becak bermotor, mempermudah urusan STNK, dan sebagainya.

“Hentikan diskriminasi terhadap abang becak, sopir angkot, sopir taxi dan rakyat miskin lainnya dan jadikan becak sebagai ikon pariwisata Kota Medan,” teriak Johan.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini