PDIP Sumut Gelar Dialog Kebudayaan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Badan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan Sumatera Utara (Sumut) menggelar Dialog Kebudayaan bertajuk “Kesenian Etnik Sebagai Ekspresi Kebudayaan Nasional” di Aula Bung Karno Jalan Jamin Ginting pada Rabu (21/4/2021).

Acara tersebut dimodelatori oleh Juhendri Chaniago selaku Wakabid Strategis dan Analisis DPD PDI Perjuangan Sumut.

Dalam penjelasan Penggiat Budaya Triwahyuono Haryadi menyampaikan Jaran Kepang telah menjadi tradisi sebagai interaksi sosial masyarakat lintas etnis di Sunggal.

“Group Jajaran Kepang di sebuah daerah bisa mencapai puluhan dan melibatkan banyak keluarga. Dan kasus di Sumut sudah ditangani oleh pihak Kepolisian,” ungkapnya.

Sementara Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut H Djarot Saiful Hidayat MS mengatakan Ibu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah mengambil keputusan jalan kebudayaan dalam berpolitik.

“Nenek moyang kita tidak pernah mengajarkan budaya mencuri atau disebutkan korupsi. Karena budaya memiliki cakupan yang luas,” jelas Mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Bung Karno pernah mengatakan bangsa itu unggul kalau memiliki karakter yang kuat. Jadi, sewaktu Djarot di Blitar melakukan program bedah rumah dalam konsep gotong royong sebagai budaya kita.

Selain itu, Kepala Badan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan Sumut, Idris Pasaribu memaparkan Jawa di Sumatera Utara sudah mencapai 47 %, sebagai suku mayoritas di Sumut. APBD Pemprov Sumut tidak mengakomodir dana pembinaan untuk kebudayaan dan kesenian di Sumut.

“Di saat orde baru ada beberapa kegiatan kebudayaan dihentikan kegiatannya yaitu ketoprak door, opera batak dan opera melayu. Tapi saat ini mulai lagi bangkit kembali,” ungkapnya.

Di Eropa, kata Idris, kegiatan seni sangat diapreasi, tapi di Sumut sangat mengkhawatirkan karena kurangnya kepedulian stokeholder termasuk pameran lukisan. (red)

 

- Advertisement -

Berita Terkini