Pesan Inka Nasution ke Calon Kepala Daerah: Rugi Bila Lirik Partai Gelora Indonesia Sebelah Mata

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Palangkara – Beberapa tahapan pencalonan telah dilewati oleh para Calon kepala daerah, Partai Gelora Indonesia sebagai partai yang baru berumur genap 1 tahun pada 28 Oktober 2020 mendatang tidak mau ketinggalan. Pasalnya, dari total 270 daerah yang mengikuti Pilkada tahun ini, Partai Gelora Indonesia sudah berpartisipasi di 178 daerah.

Dalam wawancara melalui telpon, Wakil Sekretaris DPW Gelora Indonesia Kalimantan Tengah Inka Alamanda Nasution menyampaikan pesannya kepada seluruh calon di setiap daerah bahwa jangan sampai para calon menilai sebelah mata Partai Gelora Indonesia walaupun usianya masih sangat bayi.

“Iya, saya berpesan agar para calon tidak menilai keberadaan kami di daerah dengan sebelah mata, sebab anda bisa saja rugi bila berprasangka seperti itu,” tegasnya.

“Setidaknya, ada beberapa hal yang menjadikan anda rugi bila melakukan hal itu. Pertama, anda kehilangan kesempatan memiliki tim perang yang sangat solid di darat. Kedua, anda kehilangan kesempatan memiliki pasukan udara yang sangat masif. Ketiga, anda kehilangan narator yang mampu menyatukan pembelahan masyarakat yang selama ini terjadi di setiap daerah,” tandas politisi yang berusia 23 tahun ini.

Inka juga menjelaskan yang dimaksud tim perang di darat, sebagai partai baru yang sudah disahkan Kementerian Hukum dan HAM, Partai Gelora Indonesia telah memiliki pengurus di Seluruh Indonesia, dari tingkat pusat sampai Kecamatan, bahkan Partai Gelora Indonesia sedang concern membentuk pengurus tingkat Kelurahan/Desa bahkan TPS. Bisa dibayangkan seberapa kuat dan seberapa kokoh Partai ini.

“Kemudian, Partai Gelora Indonesia adalah partai digital yang sejak awal berdirinya partai ini sudah sangat concern memaksimalkan digital ditandai dengan dilaunchingnya Aplikasi pendaftaran Partai Gelora dan agenda nasional DIGIFEST beberapa waktu lalu. Bergabungnya partai Gelora Indonesia pada sebuah koalisi pastinya akan sangat membantu calon dalam hal serangan udara,” lanjutnya.

“Lalu, ketiga, Partai Gelora Indonesia adalah partai kolaborasi, terbuka dan siap bekerjasama dengan seluruh elemen anak bangsa. Saat ini partai Gelora Indonesia concern menarasikan persatuan atas pembelahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat akhir-akhir ini. Residu Pilpres 2014 dan 2019 masih sangat terasa sekalipun para elit sudah seranjang. Concern ini yang kemudian menjadi modal bagi Partai Gelora Indonesia sehingga mampu menarasikan persatuan bila masuk dalam Koalisi Pilkada,” ujar Inka.

“Jadi, saya ingin para calon kepala daerah betul-betul memperhitungkan keberadaan Partai Gelora Indonesia di setiap daerah,” tutup Inka. Berita Palangkaraya, Lingga

- Advertisement -

Berita Terkini